Washington, 15 Shafar 1438/15 November 2016 (MINA) – Kurang dari seminggu setelah pemilu presiden dimenangkan kandidat dari partai Republik Donald Trump, dua organisasi Islam dan Yahudi mengumumkan pembentukan aliansi bersama sebagai antisipasi menghadapi kebijakan diskriminatif dari pemerintahan baru.
Komite Yahudi Amerika (AJC) dan Masyarakat Islam Amerika Utara bersama-sama membentuk Dewan Penasehat Muslim-Yahudi yang bekerja sebagai penyambung hubungan antara kedua agama.
Dalam siaran pers yang diterima media, AJC mengatakan aliansi ini “menyatukan hubungan bisnis, politik dan pemimpin agama di masyarakat Amerika Yahudi dan Muslim untuk bersama-sama melakukan advokasi atas isu-isu yang menjadi perhatian bersama.”
Salah satu co-chair dari dewan yang beranggotakan 31 orang itu adalah Stanley Bergman, CEO dari perusahaan kesehatan Henry Schein, dan Farooq Kathwari, presiden dan CEO dari perusahaan furniture Ethan Allen.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Misi awal yang mereka akan lakukan adalah “mengembangkan strategi yang terkoordinasi untuk mengatasi fanatisme anti-Muslim dan anti-Semitisme di AS” serta “melindungi dan memperluas hak-hak minoritas agama” di negeri itu.
“Dua komunitas kami berbagi banyak kesamaan dan harus menemukan cara, untuk bekerja sama demi kepentingan seluruh negara,” kata Bergman.
Para anggota dewan termasuk pemuka agama maupun petinggi, pebisnis dari kedua komunitas. Di antara nama yang paling menonjol dalam daftar keanggotaan adalah Joseph Lieberman, mantan senator yang merupakan calon wakil presiden dari Partai Demokrat pada 2000.(T/R04/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York