Teheran, MINA – Kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda Iran, disebabkan oleh penyakit, Organisasi Kedokteran Forensik Iran mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Jumat (7/10).
Menurut laporan itu, Amini meninggal akibat hipoksia serebral karena gangguan irama jantung mendadak, penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran serta kekurangan oksigen ke otak, Anadolu Agency melaporkan.
Dia menjalani operasi tumor otak pada usia delapan tahun dan sebagai hasilnya, dia mengalami gangguan adrenalin dan tiroid di hipotalamus dan kelenjar pituitari otak.
Dia menggunakan obat hidrokortison, levothyroxine, dan desmopressin untuk alasan ini, menurut laporan itu.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Amini mengalami gangguan irama jantung mendadak dan kehilangan kesadaran karena penyakit kronisnya dan ketidakmampuan untuk mengatasi situasi yang dihadapinya. Amini menderita hipoksia serebral akibat intervensi yang tidak memadai pada saat kejadian,” tambah laporan itu.
Mahsa Amini meninggal usai ditahan polisi moral Iran atas pelanggaran aturan hijab beberapa waktu lalu, hal ini mengundang perhatian masyarakat luas di berbagai negara dan memicu unjuk rasa besar-besaran di negara itu.(T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina