Idlib, Suriah, MINA – Organisasi-organisasi kemanusiaan mengatakan, resolusi Dewan Keamanan PBB yang hanya menyisakan satu dari dua penyeberangan perbatasan terbuka untuk pengiriman bantuan dari Turki ke Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak akan menelan korban jiwa dan mengintensifkan penderitaan 1,3 juta orang yang tinggal di sana.
Negara-negara Barat telah mendesak agar akses bantuan berlanjut melalui dua penyeberangan di perbatasan Turki dan Rusia, sekutu utama Presiden Bashar al-Assad dalam perangnya melawan militan. MEMO melaporkan.
“Di barat laut Suriah, jalur vital lintas-perbatasan telah ditutup sehingga bantuan akan lebih sulit untuk mencapai 1,3 juta orang pengungsi yang bergantung pada makanan dan obat-obatan yang dikirim oleh PBB,” kata organisasi-organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Suriah dalam sebuah pernyataan bersama.
“Sekarang banyak yang terancam tidak akan menerima bantuan yang mereka butuhkan. Kehidupan akan hilang. Penderitaan akan meningkat,” ujar mereka.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Dengan kasus pertama COVID-19 yang dikonfirmasi di Idlib, daerah dengan infrastruktur kesehatan yang sangat lemah, ini merupakan pukulan yang menghancurkan,” pernyataan itu menambahkan.
Dalam pernyataan terpisah, Dokter untuk Hak Asasi Manusia mengatakan resolusi itu telah menutup “rute langsung ke ratusan ribu warga Suriah yang terlantar yang sangat membutuhkan makanan dan obat-obatan”.
“Masalah ini seharusnya tidak dipolitisasi,” kata wakil utusan PBB Rusia Dmitry Polyanskiy. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata