Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MSF: Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Jadi Sasaran Serangan Perang di Yaman

Syauqi S - Senin, 25 Januari 2016 - 22:44 WIB

Senin, 25 Januari 2016 - 22:44 WIB

457 Views ㅤ

Rumah Sakit Shiara yang dibantu MSF di Distrik Razeh, Yaman, terkena serangan (Dok. MSF)

MSF-di-Shiara-Yaman-terkena-serangan-Dok.-MSF-300x225.jpg" alt="Rumah Sakit Shiara yang dibantu MSF di Distrik Razeh, Yaman, terkena serangan (Dok. MSF)" width="300" height="225" /> Rumah Sakit Shiara yang dibantu MSF di Distrik Razeh, Yaman, terkena serangan (Dok. MSF)

Barcelona, 15 Rabi’ul Akhir 1437/25 Januari 2016 (MINA) – Organisasi Dokter Lintas Batas (Medecins Sans Frontieres/MSF) mengatakan, konflik dan peperangan di Yaman terus berlanjut dan mengabaikan aturan perang.

Raquel Ayora, Direktur Operasional MSF, mengungkapkan, bahwa  dalam tiga bulan terakhir tiga fasilitas kesehatan mereka di Yaman menjadi sasaran serangan.
“Perang yang terjadi di Yaman menyebabkan penderitaan besar dan menunjukkan bahwa pihak yang terlibat tidak mengakui ataupun menghormati status khusus rumah sakit dan fasilitas medis yang seharusnya dilindungi,” kata Ayora, dalam rilis berita yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (25/1).

“Setiap hari kami menyaksikan konsekuensi fatal hal tersebut pada orang-orang yang terjebak di daerak konflik,” imbuhnya.

Sejak perang dimulai pada Maret 2015, tempat-tempat umum dibom dan diledakkan secara besar-besaran. “Tidak ada yang tersisa, bahkan rumah sakit, meskipun fasilitas kesehatan dilindungi secara tegas oleh hukum kemanusiaan internasional,” lanjut Ayora.

Baca Juga: Ribuan Warga di London Pawai Sambut Gencatan Senjata di Gaza

Kegiatan medis MSF di Yaman mengalami serangan sebanyak empat kali dalam waktu kurang dari tiga bulan, dan skala setiap serangan terus meningkat.

Serangan pertama terhadap fasilitas medis MSF terjadi pada tanggal 26 Oktober di Distrik Haydan, Provinsi Saada. Sebuah klinik MSF kemudian terkena serangan udara pada 2 Desember di Distrik Taiz Al Houban, melukai delapan orang, termasuk dua staf MSF, dan menewaskan satu orang.

Pada 10 Januari rumah sakit yang dibantu MSF di Shiara diserang dalam sebuah insiden yang menewaskan enam orang dan melukai setidaknya tujuh orang, sebagian besar staf medis dan pasien.

Pada tanggal 21 Januari, dalam serangkaian serangan udara, ambulans MSF terkena serangan dan menewaskan pengemudi serta melukai puluhan dan menewaskan sedikitnya enam orang di daerah Saada.

Baca Juga: PBB Siapkan Aturan Pengiriman Bantuan ke Gaza

MSF mengaku sampai saat ini belum menerima penjelasan resmi untuk setiap insiden yang terjadi tersebut.

“Sering sekali, kita mendengar serangan terhadap fasilitas medis dianggap remeh, dicap ‘kesalahan’ atau ‘eror’,” kata Ayora.

“Baru minggu lalu Menteri Luar Negeri Inggris menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang disengaja di Yaman oleh koalisi. Ini berarti bahwa ketidaksengajaan mengebom rumah sakit akan ditoleransi. Logika ini menyakitkan dan tidak bertanggung jawab,” kecamnya.

MSF telah memutuskan untuk meminta Komisi Pencari Fakta Kemanusiaan International (IHFFC) untuk melakukan investigasi independen terkait serangan Rumah Sakit Shiara. Bantuan itu diajukan setelah insiden pengeboman rumah sakit pusat trauma di Kunduz yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat di Afghanistan.

Baca Juga: Mahkamah Agung: TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari

MSF masih menunggu tanggapan resmi dari Pemerintah AS tentang persetujuan penyelidikan. Komisi tersebut merupakan satu-satunya badan pencari fakta internasional tetap yang memiliki mandat khusus dalam hal kemungkinan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional di bawah Konvensi Jenewa,” tegas Ayora. (P022/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kebakaran Kembali Landa AS, Kali Ini Akibat Ledakan Pabrik Baterai di California

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional