Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi Muslim Thailand Kecam Penangkapan Mahasiswa

Admin - Ahad, 16 Oktober 2016 - 17:37 WIB

Ahad, 16 Oktober 2016 - 17:37 WIB

425 Views ㅤ

Bangkok, 15 Muharram 1438/16 Oktober 2016 (MINA) – Organisasi Muslim Thailand mengencam serangkaian penangkapan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Polisi Bangkok.

Presiden Federasi Mahasiswa Patani, yang mewakili pemuda Muslim Thailand dari etnis Melayu menyatakan keprihatinan mereka atas serangan tersebut.

“Konteks dan waktu serangan seperti dapat menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia,”

“Dalam politik yang tidak stabil ini, kami takut Bangkok akan memanfaatkan kami, orang-orang dari Pattani dijadikan kambing hitam dan pion dalam permainan pertarungan politik mereka,” kata Arfin Soh, kepada Bangkok Post yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA, Ahad 16/10.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

Pihaknya mendesak komunitas internasional untuk memprihatinkan masalah ini.

Anadoulu melaporkan, sejak Senin lalu, polisi mempeingati perencanaan bom yang diduga akan diledakkan pada akhir Oktober. Sebanyak 48 siswa dan pemuda Muslim Thailand telah ditangkap diberbagai lokasi di ibukota.

Dari mereka, 25 kemudian dibebaskan tanpa tuduhan sementara sisanya ditahan baik di penjara atau di fasilitas militer.

Empat dari mereka telah didakwa dengan kepemilikan daun Krathom, zat adiktif tumbuhan yang dilarang di Thailand, situs berita Prachatai melaporkan pada Kamis.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Prachatai juga mengutip salah satu siswa yang dibebaskan mengatakan bahwa petugas polisi tidak tahu nama-nama siswa yang mereka menangkap.

Pattani, Yala dan Narathiwat tiga provinsi selatan Thailand di mana sekitar 80 persen dari populasi terdiri dari Muslim etnis Melayu.

Pemberontakan terhadap pemerintah pusat telah dilancarkan di wilayah tersebut selama beberapa dekade.

Sejak kekerasan terjadi pada 2004, sekitar 7.000 orang – baik Muslim dan Buddha – tewas dan 11.000 terluka.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Razia dilakukan di Bangkok pekan ini setelah informasi intelijen muncul awal bulan ini dari perencanaan bom diduga dikatakan untuk menandai ulang tahun ke-12 dari pembantaian puluhan Muslim Melayu.

Pada 12 Oktober 2004, unit militer Thailand menembaki demonstran damai, menewaskan tujuh di Tak Bail di Narathiwat. Ratusan warga desa ditangkap dan dibawa ke dalam truk untuk dikirim ke sebuah kamp militer di negara tetangga Pattani. Dalam kondisi penuh sesak, 78 lebih tewas karena sesak napas selama perjalanan.

Sementara penangkapan Muslim Melayu dengan sewenang-wenang telah dilakukan rutin di selatan sejak tahun 2004, dan jarang terjadi di ibukota.

Hakim Japantikor, seorang Muslim pembela HAM di selatan, mengatakan pada hari Minggu, “kita telah melihat pola penangkapan sewenang-wenang sering di selatan … Kita sekarang bertanya-tanya apakah ini akan menjadi normal atau tidak, jika terjadi di ibukota.(T/P004/P2)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda