Sanaa, MINA – Tiga puluh organisasi yang beroperasi di Yaman mendesak pihak-pihak yang bertikai di negara itu untuk memperpanjang gencatan senjata, yang berakhir pada hari Selasa (2/8).
Organisasi bantuan lokal dan internasional, termasuk Oxfam, Dewan Pengungsi Norwegia, dan Save the Children, mendesak faksi-faksi yang bertikai di Yaman untuk memperbarui gencatan senjata setelah 2 Agustus untuk melindungi warga sipil dan menghindari memperburuk keadaan. Arab News melaporkan, Senin (1/8).
“Kami mendesak semua pihak yang berkonflik untuk memperpanjang gencatan senjata dalam jangka waktu enam bulan atau lebih, mematuhi persyaratannya, dan menegakkan kewajiban mereka di bawah hukum internasional untuk melindungi warga sipil dan memenuhi semua elemen perjanjian, termasuk pembukaan kembali jalan di Taiz,” bunyi pernyataan bersama.
Mereka mengatakan, kematian warga telah menurun secara signifikan, ribuan penumpang, termasuk orang sakit dan pelajar, telah melakukan perjalanan dengan penerbangan komersial dari Sanaa yang dikuasai Houthi, dan kapal bahan bakar yang memasuki pelabuhan Hodeidah telah memungkinkan rumah sakit dan bisnis beroperasi secara normal selama gencatan senjata.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
“Kecuali gencatan senjata dipatuhi dan diperpanjang,” lanjut pernyataan itu, “keuntungan penting ini akan hilang, mempertaruhkan nyawa orang-orang di seluruh Yaman.”
Seruan organisasi itu datang ketika PBB, AS, dan negara-negara regional melakukan upaya menit terakhir untuk memperpanjang gencatan senjata dan menghindari kekerasan berikutnya.
Presiden Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman Rashad Al-Alimi pada Ahad (31/7) menerima telepon dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang berfokus pada manfaat memperbarui gencatan senjata dan membuka jalan di Taiz.
Kantor berita resmi SABA melaporkan, pemimpin Yaman mengatakan kepada pejabat AS bahwa pemerintahnya berkomitmen untuk mencapai perdamaian di Yaman. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)