Ormas Maroko Kecam Kesunyian Negara Arab atas Serangan Terhadap Al-Aqsha

Uma Islam di Al-Quds melakssanakan salat di luar kompleks . (Foto: dok. MEMO)

Rabat, MINA – Sebanyak dua organisasi Senin kemarin (17/07/2017) mengecam kesunyian internasional dan mengenai serangan di Masjid Al-Aqsha dan menuntut aksi nyata diambil untuk menghentikan serangan tersebut.

Pada Jumat lalu (14/07/2017), Israel menutup Masjid Al-Aqsha dan mencegah umat Islam menunaikan ibadah Sholat Jumat di sana untuk pertama kalinya sejak 1969. Kemudian sebagian dibuka kembali pada hari Ahad (16/07/2017) dan memerintahkan jamaah Muslim dan pengurus masjid untuk masuk melalui pintu detektor logam.

Organisasi Inisiatif Dukungan dan Kemenangan Maroko menyatakan, Israel tidak akan melakukan hal-hal seperti keheningan, pengabaian, dan kolusi beberapa rezim Arab.

“Posisi rezim ini dan pernyataan politisi mereka adalah apa yang mendorong Israel melakukan kejahatan tersebut dan menyalahgunakan tempat-tempat suci,” tulis pernyataan organisasi itu yang dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip MINA.

Organisasi tersebut juga menyatakan, serangan terhadap Masjid Al-Aqsha adalah implementasi rencana entitas Zionis untuk yahudisasi Kota Al-Quds (Yerusalem) dan mengubah realitas di lapangan melalui pengaturan akhir untuk melancarkan proyek pembagian wilayah dan tata ruang di Masjid Al-Aqsha.

Serangan tersebut, katanya, adalah “melukai perasaan umat Muslim dunia serta pelanggaran terang-terangan terhadap semua konvensi dan hukum internasional.”

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) memprakarsai dan mengeluarkan resolusi dunia untuk perlindungan tempat-tempat ibadah. Dalam konteks ini, resolusi tersebut meminta Komite Al-Quds untuk mengambilalih Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.

Asosiasi Keadilan dan Spiritualitas (ormas Islam terbesar di Maroko) mengutuk apa yang dianggapnya sebagai “kesunyian internasional mengenai serangan yang dihadapi Al-Aqsha Al-Sharif”.

Hal ini termasuk agresi, blokade yang dilakukan Gaza, sebagai otoritas pendudukan, Israel mencerminkan ketidakadilan dan adanya kolonisasi menambah penderitaan rakyat .

Organisasi tersebut meminta “pemerintah, negara, berbagai badan dan organisasi dunia untuk segera bertindak dengan berbagai mekanisme dan sarana guna menghentikan berbagai serangan Israel ke situs tersuci ketiga bagi umat Islam dunia.

Mereka juga meminta masyarakat internasional untuk “mengambil langkah nyata dan mengutuk serangan Israel atas tempat-tempat suci di Kota Al-Quds.”

Pada Ahad (16/07/2017), Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, menyerukan “posisi Arab dan Islam resmi dan populer terhadap serangan entitas Zionis di Masjid Al-Aqsha, pelanggaran kesucian dan penutupan masjid bagi jamaah Muslim.”

Dewan Nasional partai tersebut menegaskan, tindakan yang dilakukan entitas Zionis tersebut adalah murni kejahatan.

Mereka juga menekankan dukungannya untuk semua inisiatif yang berusaha memperbaiki masalah dan mengatasi semua penyebab perpecahan dan ketidaksepakatan terhadap pengembalian hak Masjid Al-Aqsha kepada umat Islam.

Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds Al-Haram As-Sharif (Yerusalem) Palestina adalah kiblat pertama umat Islam, tempat ziarah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Ayat Al-Quran, hadis, dan sumber lainnya menegaskan Al-Aqsha dan Kota Al-Quds memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam.(T/R01/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.