Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL BERENCANA KONTROL PENUH AL-AQSHA

Rana Setiawan - Jumat, 3 Oktober 2014 - 13:00 WIB

Jumat, 3 Oktober 2014 - 13:00 WIB

550 Views

Khater. (Foto: DisplacedPalestinian)

Khater. (Foto: DisplacedPalestinian)

Kepala Pusat Al-Quds Internasional Hasan Khater. (Foto: DisplacedPalestinian)

Al-Quds, 9 Dzulhijjah 1435/3 Oktober 2014 (MINA) – Kepala Pusat Al-Quds Internasional Hasan Khater memperingatkan skema pelanggaran Israel menargetkan kesucian Masjid Al-Aqsha dan karakter Islamnya.

Hasan Khater menentang peningkatan serangan Israel terhadap tempat tersuci ketiga bagi umat Islam sedunia itu, yang tidak hanya diwujudkan dalam panggilan penodaan oleh apa yang disebut “Organisasi Sinagog Dugaan”, tetapi juga dalam pelanggaran kesucian dengan penyerbuan dan pengrusakan yang dilakukan ekstrimis Yahudi cukup provokatif di kompleks Al-Aqsha.Palestinian Information Center (PIC) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

“Otoritas Pendudukan Israel secara resmi telah memutuskan untuk mengambil alih dalam skema yahudisasi terhadap Al-Aqsha dengan mempromosikan keputusan yang diadopsi oleh pemerintahan sayap kanan Israel yang telah membantu menteri, secara pribadi, pemukim (illegal Yahudi) melakukan penyerbuan dan ritual keagamaan,” kata Khater.

Khater lanjut memperingatkan posisi yang diadopsi oleh parlemen Israel – Knesset- yang berjuang hingga hari ini untuk “memaksakan formula ‘yang sah dan legal’ pada skema pembagian Masjid Al-Aqsha untuk umat Islam dan Yahudi.

Baca Juga: Memalukan, Untuk Lepas Satu Sandera di Gaza Harus Libatkan Trump

Menurut Khater, upaya Israel untuk mengizinkan orang-orang Yahudi dengan dalih hak agama dan sejarah di Al-Aqsha dan memungkinkan mereka untuk melakukan ritual provokatif mereka di dalamnya, adalah salah satu upaya Ototitas Pendudukan Israel yang paling berbahaya bagi kerukunan kehidupan beragama.

Ototitas Pendudukan Israel berencana untuk mengubah area Kompleks Al-Aqsha menjadi taman umum dan, karena itu, untuk menyalahgunakan sekitar 70% dari wilayahnya dan merusak daerah yang tersisa, Khater lebih lanjut menjelaskan.

Bagian dari dampak serius dari proyek tersebut terletak juga dalam upaya Israel untuk memaksakan kedaulatan di Al-Aqsha dan menyerahkannya kepada aturan Menteri Pelayanan keagamaannya, sehingga secara tidak langsung merampok Al-Aqsha dari karakter aslinya, Islam, dan mengubahnya menjadi situs Yahudi, Khater menggarisbawahi.

Khater lanjut memperingatkan bahwa skema Israel tersebut tidak hanya bertujuan menegakkan sebuah pembagian secara waktu dan ibadah di Al-Aqsha melalui kekuatan militer tetapi juga untuk membangun apa yang disebut ‘Sinagog Dugaan’, lambang untuk kekuatan kolonial terakhir zaman modern ini.

Baca Juga: Parlemen Arab Desak PBB Selamatkan Anak-Anak Gaza dari Kelaparan

Khater menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk mengambil tanggung jawab membela Masjid Al-Aqsha, menyatakan: “Biarkan Otoritas Pendudukan Israel dan seluruh dunia perlu tahu bahwa Al-Aqsha bukan hanya saluran geografis yang dapat diambil alih oleh berlakunya senjata; Al-Aqsha adalah ikon dari seluruh iman, agama, dan seluruh peradaban. Ini adalah generator dari jantung berdetak pada setiap Muslim yang masih hidup.”(T/R05/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat

Rekomendasi untuk Anda