Otoritas Israel di Al-Quds Berencana Bangun Jaringan Kereta di Al-Aqsha

, 4 Ramadhan 1437/9 Juni 2016 (MINA) – Walikota penjajah di Al-Quds, Neir Barakat, mengungkap tentang adanya rencana Tel Aviv untuk membangun jaringan kereta gantung dan kereta ringan di daerah Al-Quds dan sekitar Masjid .

“Pekerjaan dalam proyek ini akan menjadi bagian rencana menyeluruh transporasi perhubungan di kota Al-Quds hingga tahun 2025. Tujuannya adalah untuk memudahkan transportasi melalui proyek-proyek di antaranya jalur-jalur bus baru dan kereta cepat dari Tel Aviv ke Al-Quds,” katanya.

Dikatakan Barakat bahwa proyek ini telah disampaikan dalam sidang khusus pada Senin (6/6) kemarin di komisi dalam negeri Parlemen Israel (Knesset), demikian The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan.

“Ada proyek lebih penting dari itu, yaitu pembangunan jaringan dari kereta ringan pada tiga jalur yang membentang dari desa Ain Karem hingga desa Maleha yang mana keduanya sudah dikosongkan dari pendudukan aslinya, kemudian permukiman Gilo di selatan dan barat kota, sampai ke tengahnya kemudian utaranya hingga daerah Jabal Masyarif, dan dihubungkan dengan permukiman-permukiman Nabi Yakub dan Bisgat Ze’gev,” paparnya.

Dia mengungkapkan bahwa rencana ini akan berjalan dengan lancar. Dia menyatakan bahwa sebagiannya dalam tahap pelaksanaan dan yang lainnya dalam tahap persetujuan terhadap perencanaan.

“Total panjang jaringan kereta ringan ini sekitar 60 km dengan dana sekitar 7 milyar dolar dan pekerjaannya akan berakhir hingga tahun 2025,” ungkapnya.

Diungkapkan pula bahwa selain itu juga sedang dikerjakan pembangunan jaringan kereta gantung, khususnya di daerah Al-Quds dan sekitar Masjid Al-Aqsha.

Dia menjelaskan bahwa jaringan ini akan membentang dari barat kota di daerah yang disebut Mahatah (stasiun) sampai ke daerah wakaf Dujani di ujung barat daya Al-Quds lama, kemudian gerbang Wadi Halwa, pintu barat masjid Al-Aqsha (Al-Magharibah) bagian luar di pagar-pagar Al-Quds lama di selatan masjid Al-Aqsha, kemudian desa Silwan dan permukiman Yahudi Air David dan dari sana menuju gunung Tursina.

Barakat menegaskan bahwa jaringan kereta gantung atau kereta udara ini akan memudahkan akses orang Yahudi dan wisatawan asing ke daerah area Al-Barak, tembok barat Masjid Al-Aqsha yang oleh Yahudi disebut dengan tembok ratapan, dan Al-Quds lama. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)