Gaza, 7 Rabi’ul Akhir 1437 / 17 Januari 2016 (MINA) – Otoritas Palestina telah menginstruksikan Duta Besar-nya untuk Lebanon, Ashraf Dabbour, buat meminta UNRWA membatalkan aturan baru perawatan medis bagi para pengungsi Palestina yang tak lagi 100 % dibebaskan dari pembayaran seperti selama ini.
Duta Besar Palestina di Lebanon diinstruksikan untuk membicarakan hal ini dengan Direktur Umum UNRWA di Libanon, Matyas Shamali .
Badan PBB itu baru-baru ini mengumumkan terpaksa tak lagi membebaskan 100 % biaya perawatan kesehatan bagi pengungsi Palestina di Lebanon, karena krisis keuangan yang dialami lembaga itu. Demikian koran Al-Resalah melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad 17/1.
Dalam sebuah pernyataan, UNRWA mengatakan, di bawah pengaturan baru, yang mulai berlaku Tahun Baru ini, setiap pengungsi Palestina yang menerima layanan medis atau pada rumah sakit yang didanai UNRWA, harus membayar % % dari pembayaran di rumah sakit yang dijalankan oleh Palestina Red Crescent Society dan 15 persen di rumah sakit pemerintah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sistem baru ini berlaku untuk seluruh pengungsi Palestina, baik yang memiliki kewarganegaraan Lebanon atau Palestina ataupun yang memiliki kewarganegaraan ganda (Lebanon dan Palestina).
Aturan baru UNRWA ini juga mendapat penentangan dari komite-komite, badan-badan lokal dan kelompok masyarakat sipil Palestina yang mengatakan, tidak akan menerima sistem baru. “Justru sistem yang sudah ada harus ditingkatkan dan dikembangkan lebih lanjut, jadi bukannya memotong aturan yang sudah ada,” katanya.
Duta Besar Palestina Dabbour mengatakan telah membahas masalah ini dengan Direktur Umum UNRWA di Lebanon, Matyas Shamali, yang berjanji untuk membahas masalah ini.
Shamali juga berjanji untukg menyelenggarakan lokakarya dengan kelompok Palestina dan para ahli, guna membahas bagaimana UNRWA bisa terus membantu para pengungsi Palestina dengan baik dan memenuhi misinya.(T/nrz/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)