Ramallah, MINA – Pemerintah Otoritas Palestina meratifikasi perjanjian kerangka kerja untuk ladang gas Marine Gaza dengan perusahaan-perusahaan Mesir.
Otoritas mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, Senin (31/10/2022), mereka meratifikasi perjanjian antara Dana Investasi Palestina dan kelompok perusahaan Mesir yang berinvestasi di lapangan. Quds Press melaporkan.
Pernyataan menyebutkan, perjanjian terperinci akan dipresentasikan kepada Dewan Menteri Palestina.
Otoritas Palestina mengumumkan sebelumnya, pembentukan komite menteri untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Mesir tentang pembiayaan dan operasional ladang gas di lepas Jalur Gaza.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Surat kabar ekonomi Ibrani Globes melaporkan, Kamis lalu (27/10/2022) adanya kontak antara Mesir, Otoritas Palestina dan Israel dengan tujuan membahas cara mengeksploitasi ladang gas alam Marine.
Laporan meyebutkan, kontak dimediasi oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Media Israel, Kan11 mengindikasikan keuntungan ladang gas akan kembali ke Otoritas Palestina dan Israel.
Ladang yang dikenal sebagai Marine adalah ladang pertama yang ditemukan di Mediterania timur pada akhir 1990-an. Ladang gas itu belum diekstraksi sampai hari ini, karena penolakan otoritas pendudukan Israel atas permintaan Palestina untuk mengeksplorasinya.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Ladang ini terletak 36 kilometer sebelah barat Gaza di perairan Mediterania. Ladang awalnya dikembangkan pada tahun 2000 oleh British Gas. Kemudian dilanjutkan Royal Dutch Shell, sebelum keluar pada tahun 2018.
Cadangan di lapangan diperkirakan 1,1 triliun kaki kubik gas alam, atau 32 miliar meter kubik, setara dengan kapasitas produksi 1,5 miliar meter kubik per tahun untuk jangka waktu 20 tahun. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel