Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Palestina Tolak Bantuan Langsung Iran untuk Keluarga Intifadhah

Rudi Hendrik - Senin, 29 Februari 2016 - 17:48 WIB

Senin, 29 Februari 2016 - 17:48 WIB

307 Views

Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina. (Foto: Palestine.dk)
Juru Bicara Kepresidenan <a href=

Palestina Nabil Abu Rudeina. (Foto: Dok. People.cn)" width="600" height="401" /> Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina. (Foto: Dok. People.cn)

Tepi Barat, 21 Jumadil Awwal 1437/29 Februari 2016 (MINA) – Otoritas Palestina (PA) pada Ahad (28/2) mengatakan menolak bantuan keuangan dari Iran langsung kepada keluarga warga Palestina yang tewas dalam gelombang kekerasan lima bulan terakhir.

Pekan lalu, Pemerintah Teheran mengumumkan penawaran bantuan kepada keluarga Palestina yang tewas dalam gelombang Intifadhah yang pecah sejak Oktober 2015.

Namun, PA mengatakan, bantuan tersebut harus melalui jalur resmi.

Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina mengatakan, jika tidak melalui kewenangan pemerintah dalam membagi-bagikan dana tersebut, akan menjadi gangguan ilegal dalam urusan internal Palestina.

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Abu Rudeina menegaskan, Iran harus mengirim uang melalui jalur resmi ke Yayasan Tahanan dan Syuhada dari pada mengandalkan rute informal dan berputar-putar. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Duta Besar Iran untuk Lebanon Mohammad Fathali mengatakan pada Rabu pekan lalu di Beirut, Teheran menawarkan $ 7.000 untuk masing-masing keluarga Palestina yang tewas dalam “Intifadhah Al-Quds”.

Iran juga akan memberikan $ 30.000 kepada keluarga Palestina yang rumahnya telah dihancurkan oleh Israel karena anggota keluarganya dituduh melakukan serangan anti-Israel.

Menurut data AFP, gelombang kekerasan di wilayah Israel dan Palestina sejak Oktober tahun lalu telah menewaskan 177 warga Palestina dan 28 warga Israel, seorang warga Amerika, seorang Sudan dan Eritrea.

Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina

Sebagian besar warga Palestina yang tewas dalam kekerasan itu dibunuh oleh tentara Israel.

Sehari setelah pengumuman Pemerintah Iran, Israel mengecam keputusan tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, itu menunjukkan Teheran “terus membantu terorisme”. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza

Rekomendasi untuk Anda