Amman, 15 Sya’ban 1437/22 Mei 2016 – Pesepakbola Muslim asal Jerman, berdarah Turki, Mesut Ozi,l mengunjungi sebuah kamp pengungsi Suriah di Yordania dan sempat bermain sepak bola dengan anak-anak yang tinggal di kamp pengungsi di sana.
Gelandang serang Arsenal itu berkunjung sebagai Duta Badan PBB untuk Urusan Pengungsi dan utusan Proyek Pengembangan Sepakbola Asia (AFDP), memanfaatkan libur akhir musim kompetisi. Dari Yordania ia akan menunaikan ibadah umrah di Arab Saudi dan sudah itu pulang ke Jerman bergabung dengan tim nasional menghadapi Euro 2016.
Ibtimes yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (23/5) melaporkan bahwa Ozil pergi ke kamp pengungsi Zaatari sejak 18 Mei lalu.
Kamp pengungsi Zaatari berada 50 mil atau sekitar 80 kilometer sebelah utara ibukota Yordania, Amman, dan merupakan tempat penampungan bagi sekitar 80 ribu pengungsi akibat perang terus-menerus yang terjadi Suriah.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sebelum bermain bola dengan anak-anak pengungsi di sana, Ozil berkeliling melihat suasana kamp pengungsi itu.
Setelah mengunjungi kamp pengungsi Zaatari, Ozil pergi Amman untuk bertemu dengan Pangeran Ali bin Al-Hussein, Presiden Asosiasi Sepak Bola Yordania, dan Ketua AFDP, serta bertemu pemain-pemain sepakbola Yordania.
“Saya melihat bahwa sepak bola bisa berdampak positif bagi para pengungsi,” kata Al-Hussein.
Pada akhir perjalanannya di Timur-Tengah, Ozil pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah umrah.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Ozil memang dikenal sebagai seorang Muslim yang taat. Playmaker 27 tahun hampir selalu memanjatkan doa dengan menengadahkan kedua tangannya sesaat sebelum kick-off pertandingan dilakukan. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan