Ramallah, MINA – Pemotongan gaji untuk pekerja sektor sipil Palestina yang diumumkan pekan ini bisa berlangsung beberapa bulan, Juru Bicara Menteri Keuangan Palestina mengatakan kepada The New Arab.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan pada Senin (6/12), pemotongan uang bea cukai Israel ke Ramallah untuk bulan Desember berjumlah 213 juta shekel (sekitar $213 juta). Pemerintah Palestina kemudian mengumumkan pemotongan gaji 25 persen, mulai dari pembayaran untuk November.
“Pemotongan gaji secara langsung terkait dengan retensi uang pajak oleh Israel,” kata Abdul Rahman Bayatnah, Juru Bicara Menteri Keuangan Palestina kepada The New Arab.
“Itu mungkin bertahan selama satu bulan atau beberapa bulan, tergantung kapan uang pajak bea cukai akan dikeluarkan oleh Israel,” katanya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Hibah dari pemerintah Aljazair akan memberikan “bantuan besar” untuk anggaran Otoritas Palestina, “tetapi kami masih tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar menerimanya”, kata Bayatnah, mengacu pada $100 juta yang dijanjikan kepada Ramallah oleh Aljazair.
Ini bukan pertama kalinya PA harus memotong gaji publik. Menyusul penarikan dana administrasi Trump pada tahun 2017, PA membayar gaji dengan pemotongan 25 persen selama enam bulan.
Pegawai sektor sipil berharap pukulan terhadap keuangan mereka tidak terulang. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel