Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pacuan Kuda Tradisional Aceh Resmi Dibuka

Admin - Senin, 17 September 2018 - 15:32 WIB

Senin, 17 September 2018 - 15:32 WIB

21 Views ㅤ

Pacuan Kuda Tradisional

Banda Aceh, MINA – Pacuan kuda tradisional resmi dibuka. Pembukaan berlangsung di lapangan pacu kuda Kecamatan Pegasing, Takengon, Aceh.

Pacuan kuda ini merupakan bagian dari kegiatan Gayo Alas Montain Internasional (GAMI) Festival 2018.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga (Kadisparpora) Aceh Tengah, Khairudin Yose mengatakan, pacuan kuda tersebut merupakan salah satu tradisi yang berkembang di Tanah Gayo.

Ia menambahkan, pacuan kuda tradisional merupakan salah satu even sekaligus atraksi budaya di Gayo.

Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem

Pacuan kuda ini akan dilaksanakan hingga satu minggu ke depan,” kata Khairudin Yose, Senin (17/9).

Menurutnya, pacuan kuda ini terdiri dari beberapa kelas bahkan ada golongan kuda berpostur kecil hingga besar yang dipacu. Jumlah kuda yang diperlombakan sendiri hingga satu pekan ke depan yakni sekitar 350 ekor, yang berasal dari kabupaten dataran tinggi Gayo-Alas.

Pacuan kuda ini dilaksanakan satu hari sejak pagi hingga setelah Ashar nanti, kecuali waktunya molor karena keadaan yang mendesak,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus mengatakan, pacuan kuda ini merupakan salah satu rangkaian dari even GAMI Festival 2018 yang dibuka di Lapangan Musara Alun tanggal 14 September lalu.

Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar

Pacuan kuda ini sebagai destinasi wisata di empat kabupaten dataran tinggi Gayo-Alas untuk mendongkrak wisatawan berkunjung ke wilayah ini, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Firdaus.

Firdaus berharap, pacuan kuda yang merupakan warisan peninggalan masyarakat Aceh Tengah jaman dulu ini dapat terpelihara hingga ke depan.

Selain itu, ia berharap kabupaten dataran tinggi Gayo-Alas juga dapat menjadi daerah sebagai produsen kuda yang nantinya dapat dijual dengan harga tinggi, seperti kuda yang berasal dari Australia dan Sumatera Barat.

“Jangan melanggar ketentuan, jangan ada judi dan lainnya. Bagi pedagang juga sudah ditetapkan aturan untuk berjualan. Para joki hendaknya bersaing secara sehat dan mengenakan kerawang Gayo agar ada nilai jual bagi wisatawan,” tambahnya. (L/Ap/RI-1)

Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia