Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAHALA SHOLAT BERJAMAAH

Bahron Ansori - Rabu, 25 Desember 2013 - 10:54 WIB

Rabu, 25 Desember 2013 - 10:54 WIB

2095 Views

bahronOleh Bahron Ansori*      

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah Saw bersabda,Shalat berjamaah berlipat ganda dari shalat sendiri dirumah atau dipasar dengan dua puluh lima lipat. Yang demikian itu karena seseorang jika menyempurnakan wudhu’ kemudian keluar ke masjid, tiada ia melangkahkan kaki selangkah melainkan terangkat satu derajat dan dihapus satu dosa dan bila ia shalat selalu didoakan oleh para malaikat selama ia ditempat shalat itu tidak berhadas, malaikat berdoa : Allahumma sholli’alaihi allahummarhamhu (Ya Allah kasihanilah dia). Dan tetap ia dianggap dalam shalat selama ia menantikan shalat.” (HR. Bukhari, Muslim).

Satu pemandangan yang kini tengah menjadi sebuah ironi di dalam perjalanan Islam adalah semakin banyak dan bertaburannya masjid  dan musholla di mana-mana, sedangkan penghuninya hilang entah kemana. Satu ironi yang tampaknya sangat tidak masuk akal. Betapa tidak, masjid dan musholla selalu sepi di lima waktu sholat fardhu, padahal tempat ibadah tersebut berdiri di tengah-tengah padatnya rumah penduduk yang mengaku beragama Islam. Kekuatan  jamaah sudah tidak dapat dilihat lagi dihampir seluruh masjid dan musholla.

Dunia telah banyak melenakan umat Islam dari sholat berjamaah. Padahal, sosok mulia Rasulullah  Muhammad saw yang merupakan satu-satunya uswah sentral kaum muslimin saja hampir tidak pernah melewatkan sholat fardhu berjamaah di masjid sepanjang hidupnya. Bahkan, ketika beliau dan para sahabat serta para pengikutnya tengah berada dalam peperangan, beliau masih istiqomah untuk menjalankan sholat berjamaah bersama dengan para sahabat beliau.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

Kebanyakan umat muslim pada saat ini seperti telah kehilangan pedoman dan panutan. Seakan, mereka telah  memiliki panutan lain selain Rasulullah saw. Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah meskipun dalam keadaan genting sekalipun. Seberapapun hebatnya perang yang tengah dihadapi oleh Rasulullah saw dan para sahabat, namun sholat berjamaah tetap beliau tegakkan bersama dengan para sahabat.

Cobalah sejenak kita renungkan kisah yang terdapat di dalam hadis riwayat Imam Muslim berikut: “Suatu ketika datanglah seorang laki-laki buta kepada Rasulullah Saw dengan tujuan untuk meminta keringanan dalam sholat berjamaah karena kebutaan yang ada pada dirinya. Lelaki yang buta tersebut berkata kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang yang buta, tidak ada seorang penuntun yang dapat menuntunku ke Masjid, maka bolehkah aku tidak sholat dengan berjamaah dan cukup bagiku sholat di rumah saja?” Seketika Rasulullah Saw memberi keringanan kepada lelaki tersebut sebagaimana yang ia pinta, namun ketika lelaki itu hendak beranjak, Rasulullah saw memanggilnya kembali dan bertanya kepadanya, “Apakah kamu mendengar adzan panggilan sholat?” Orang buta itu menjawab, “Ya”. Maka Rasulullah Saw pun bersabda, “Kalau begitu, sambutlah (berangkatlah sholat berjamaah).” (HR. Muslim).

Dari hadits di atas dapat kita lihat betapa Rasulullah Saw sangat menekankan umatnya untuk senantiasa mengistiqomahkan sholat fardhu berjamaah di dalam masjid (musholla). Bahkan tidak ada keringanan bagi seorang buta yang tidak ada penuntunnya sekalipun untuk meninggalkan sholat fardhu berjamaah, selama ia masih dapat mendengar suara adzan dan masih mampu untuk bergerak ke tempat dimana adzan tersebut berkumandang. Namun, betapa ironisnya keadaan sebagian umat muslim saat ini.

Mereka tidak buta apalagi tuli dan mereka dapat mendengarkan adzan dengan baik, bahkan masjid itu bersebelahan dengan dinding rumahnya, tapi mereka masih lebih memilih menonton tayangan televisi daripada memenuhi panggilan untuk sholat berjamaah. Mereka tidak dalam keadaan perang sebagaimana telah dialami Rasulullah Saw dan para sahabat terdahulu, namun mereka membiarkan masjid dan musholla sepi, seperti sepinya kuburan. Sebagian besar umat muslim saat ini bersikap seolah-olah mereka adalah umat yang keadaannya lebih buruk dan lebih menderita dari seorang buta yang tidak memiliki seorang penuntunpun.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Tekanan Rasulullah Saw terhadap umat Islam berkenaan dengan sholat berjamaah ini juga terdapat di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim sebagai berikut: Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Demi Allah yang jiwaku dalam genggamanNya, sungguh aku pernah akan menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan untuk shalat, lalu adzan pun dikumandangkan, setelah itu, aku menyuruh orang untuk menjadi imam sholat berjamaah. Lalu aku pergi ke rumah orang-orang yang tidak memenuhi panggilan shalat, dan aku bakar rumah mereka saat mereka berada di dalamnya.” (HR. Bukhori Muslim).

Lihatlah, betapa Rasulullah Saw sangat geram dan tegas dalam menyikapi orang-orang muslim yang enggan meninggalkan rumahnya untuk menuju masjid (musholla) guna melaksanakan sholat fardhu berjamaah. Hal ini karena tentunya  beliau mengerti betapa hebatnya keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah tersebut. Allah swt telah berfirman di dalam Al Quran, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku.” (Qs. Al-Baqarah: 43).

“…rukulah bersama orang-orang yang ruku”, kalimat ini jelas merupakan satu perintah untuk mendirikan sholat secara berjamaah.

Wahai saudaraku di dalam Islam, tidaklah Allah Swt dan Rasulullah Saw menetapkan satu aturan (perintah atau larangan), melainkan di dalamnya tersimpan keutamaan yang sangat besar bagi umat manusia, khususnya umat Islam itu sendiri.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Maka, ketika Allah Swt dan Rasulullah Saw telah memerintahkan kita untuk senantiasa mendirikan sholat berjamaah, yakinlah bahwa perintah tersebut tidak akan merugikan kita. Justru perintah itulah yang akan memberikan keuntungan yang tidak terhitung jumlahnya dan tidak terukur besarnya bagi kita.

Sholat berjamaah merupakan salah satu bentuk ibadah yang tentunya memiliki bagi seorang muslim. Rasulullah Saw, melalui beberapa sabdanya telah memberikan rahasia seputar keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah kepada umatnya, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, Pahala Berlipat Ganda

Mungkin, kita tidak mengerti dengan pasti mengenai apa dan bagaimanakah yang dimaksud dengan pahala itu. Namun, tentunya tidak akan ada yang menolak jika ditawarkan pahala oleh Allah swt dengan mudah, bahkan setiap manusia normal pasti menginginkan pahala yang berlipat-lipat. Inilah salah satu keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah, yaitu mendapatkan pahal yang berlipat-lipat. Orang yang sholat berjamaah akan mendapat pahala 27 derajat dibanding sholat sendirian. Rasulullah saw bersabda, Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat.”  (HR: Bukhori Muslim).

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Hadits tersebut menjelaskan bahwa dengan sholat berjamaah akan meningkatkan kualitas sholat kita menjadi 27 kali lipat dibandingkan dengan sholat sendirian (munfarid).

Kedua, Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Subhanallah! Betapa dahsyat keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah, sehingga dapat menghapuskan dosa dan mengangkat derajat orang-orang yang mengistiqomahkannya. Rasulullah saw bersabda, “Apabila dia wudhu dengan sempurna, kemudian keluar menuju ke masjid dengan niat hanya untuk sholat, maka setiap kali ia melangkah, derajatnya dinaikkan dan kesalahan dosanya dihapuskan”  (HR: Bukhori Muslim).

Ketiga, Didoakan Malaikat

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Keutamaan sholat berjamaah yang selanjutnya adalah mendapatkan doa dari para malaikat. Betapa tidak meragukannya jika para malaikat yang merupakan makhluk ciptaan Allah Swt yang selalu taat kepadaNya, memohonkan ampun bagi kita. Secara logika, bagaimana mungkin Allah Swt akan menolak doa hamba-Nya yang selalu taat kepadaNya dan tidak pernah menyekutukanNya walau sedikitpun.

Rasulullah saw bersabda, “Malaikat akan senantiasa memohonkan ampun dan rahmat untuknya, selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya dan tidak berhadast. Malaikat berkata,”Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia.” (HR. Bukhori Muslim).

Keempat, Terhindar dari Penguasaan Syaithon

Sholat berjamaah akan menghindarkan seseorang bahkan sekelompok orang dari pengaruh-pengaruh jahat syaithon yang terkutuk. Syaithon tidak akan pernah mampu mengalahkan dan mempengaruhi orang-orang yang senantiasa mengistiqomahkan sholat berjamaah. Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah tiga orang berada di suatu desa atau kampung lalu mereka tidak melakukan shalat berjamaah, kecuali mereka telah dikuasai oleh syetan.”(HR. Abu Daud).

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Kelima, Ketentraman dan Persatuan

Tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan kehidupan yang penuh dengan kedamaian, ketentraman, dan penuh dengan ukhuwah. Ketenangan dalam hidup yang heterogen terkadang satu hal yang sulit untuk didapatkan. Ketentraman dalam kehidupan yang penuh dengan keragaman merupakan satu harapan yang selalu ada, namun terkadang berat untuk mewujudkannya. Di sinilah Rasulullah Saw kembali menyampaikan salah satu rahasia keutamaan dari sholat berjamaah.

Jika satu penduduk atau kelompok dapat mengistiqomahkan sholat berjamaah, maka Allah swt akan memberikan ketentraman dalam kehidupan mereka. Persatuan dan ikatan persaudaraan akan terus menguat dan tidak akan mudah terpecah belah. Rasulullah Saw bersabda, “Karena itu shalatlah dengan berjamaah, karena srigala itu hanya menerkam kambing yang jauh terpencil dari kawan-kawannya (jamaahnya).” (HR. Abu Daud).

Subhanallah! Saudaraku…apalagi yang kita caridalam hidup ini kecuali ridha Allah. Sungguh indah rahasia yang tersimpan dibalik perintah sholat berjamaah. Luar biasa, Allah Swt dalam memberikan balasan bagi setiap manusia yang senantiasa mengikuti segala ketetapanNya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa istiqomah melaksanakan sholat berjamaah dan taat atas segala ketetapanNya. Wallahu’lam.(R2/P01).

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

*Redaktur Miraj News Agency (MINA)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Health
Kolom
Kolom
Renungan Al Quran
Indonesia