Al-Quds, 17 Muharram 1438/18 Oktober 2016 (MINA) – Jamal Amer, pakar masalah permukiman di Al-Quds mengajak negara-negara Arab mendukung keputusan UNESCO terkait Al-Aqsha dan mengembangkannya menjadi sebuah resolusi PBB terhadap hak-hak bangsa Palestina di Tepi Barat.
“Negara-negara Arab harus mendukung keputusan berani yang diambil oleh UNESCO,” kata Amer dalam pernyataannya, Senin (17/10), demikian Pusat Info Palestina yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebelumnya, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization – UNESCO) mengeluarkan keputusan yang menyatakan tidak adanya hubungan apapun antara bangsa Yahudi dan Masjid Al-Aqsha serta tembok ratapan.
Dalam pernyataanya, Amer mengatakan, negara-negara Arab dan Islam, harus mendesak Amerika Serikat untuk menyerahkan file sejarah yang asli dan menyebarkanya di semua file dan dokumen diplomatik.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Masjid Al-Aqsha adalah salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Al Quds (Yerusalem ). Kompleks ini dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif atau “tanah suci yang mulia”.
Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
Kitab-kitab hadist menjelaskan bahwa Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza