Jakarta, MINA- Ketua Departemen Sejarah UI Dr. Abdurahkman, M. Hum mengatakan, umat Islam menjadi pilar perjuangan rakyat Indonesia melawan kolonialisme. Sosok yang berada di balik perjuangan melawan kolonialisme itu adalah para alim Ulama dan para Kiyai.
Hal itu, disampaikankannya dalam acara IDREAM TV dalam serial Kebangsaan secara Interaktif bersama Dr. Abdurahkman, M. Hum (Ketua Departemen Sejarah UI) dengan tema ” Dinamika Islam Pra Kemerdekaan Indonesia”, Jumat (14/8).
Webinar diadakan dalam rangka melakukan tapak tilas dan refleksi perjuangan ummat Islam dalam persiapan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Keterlibatan Ulama dalam politik di Indonesia itu sama tuanya dengan sejarah perkembangan Islam di Indonesia, seperti zaman kerajaan terdapat Wwalisongo dan pada zaman kolonial, Ulama memiliki peran besar menghadapi penjajahan,” tambahnya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Pakar Sejarah dari UI itu menyatakan, dengan berkaca pada sejarah, Ulama dan umat mempunyai peran yang sangat besar terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu, “Masyarakat Indonesia mencari satu sosok yang dapat memberikan perlindungan, memberikan semangat dan sosok yang mampu memberikan harapan bagi mereka” , katanya.
Kondisi dan keresahan ini memunculkan satu gerakan sosial dan gerakan perlawanan di masyarakat.
Abdurahkman juga memaparkan menurut andangan dari sejarawan Indonesia yang orang asing asing, Harry J Benda, perlawanan yang muncul pada abad 19 sebagian besar bercirikan Islam.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Ia mengatakan bahwa Islam menyebutkan adanya balasan bagi orang yang memperjuangkan hak dalam melawan kaum bathil.
Tumbuhnya organisasi modern pada abad 20, mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda namun, memiliki kesamaan perlawanan terhadap kekuatan kolonial.
Fenomena yang muncul pada masa pergerakan nasional adalah proses pencarian ideologi yang dapat menyatukan semua unsur dalam masyarakat Indonesia yang heterogen kedalam wadah persatuan. (T/IK/P1)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Mi’raj News Agency (MINA)