Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar IT Sebut Pemerintah Seharusnya Cepat Tangani Judi Online

Rudi Hendrik - Ahad, 21 April 2024 - 14:22 WIB

Ahad, 21 April 2024 - 14:22 WIB

14 Views

Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia dinilai terlambat mengambil tindakan dalam upaya memberantas judi online yang telah menjamur dan meresahkan di kalangan masyarakat.

Pandangan itu dinyatakan oleh pakar IT dan Chairman Masyarakat Informasi dan Teknologi (MIT) Foundation, Teuku Farhan kepada MINA pada Ahad (21/4).

“Selama ini 8 tahun terakhir pembiaran. Ini diduga ada pihak yang menikmati komisi dari bandar judi. Mereka juga perlu ditindak, termasuk menindak lembaga keuangan fintech yang memfasilitasi transaksi judi online dan platform online seperti YouTube, Facebook yang selama ini memfasilitasi, mengizinkan iklan judi online,” katanya.

Pakar asal Aceh ini mengatakan, sejak 2016 kalangan tokoh agama di Aceh dan praktisi IT sudah memperingatkan bahaya judi online dan dampaknya, tapi saat itu dipandang sebelah mata.

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Subuh Berjamaah

“Pemerintah daerah juga jangan lagi menganggap sepele hal seperti ini. Ada solusi yang bisa diterapkan berbasis kearifan lokal dan ada porsi nasional,” katanya.

Di sisi lain, Teuku Farhan mengapresiasi kebijakan pemerintah membentuk satgas terpadu pemberantasan judi online sebagai bentuk perlindungan kepada rakyat kecil dari pengaruh negatif judi online.

“Diharapkan pemberantasan judi online yang transaksinya sangat besar mencapai Rp327 triliun (2023) dapat dilakukan menyeluruh dan bersifat jangka panjang, seperti halnya badan yang menangani narkoba,” katanya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ilustrasi
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia