Yogyakarta, MINA – Pakar pendidikan anak, Ratna Megawangi, mengatakan, pendidikan karakter sudah sejak lama didengungkan, namun hingga saat ini dirasa belum berhasil dalam membangun akhlak mulia.
Ratna istri dari Menteri Agraria dan Tata Ruang Kabinet Indonesia Maju, Sofyan A. Djalil ini menilai keberhasilan pendidikan karakter ditentukan oleh jiwa yang sehat.
“Membangun karakter harus dengan jiwa yang sehat, mutmainnah. Orang yang jiwa(nya) tidak sehat, maka sulit sekali membangun karakter,” kata Ratna saat menjadi narasumber Seminar Pendidikan Karakter: Penguatan Karakter Anak Usia Dini di Era Milineal dalam rangkaian Muktamar ke-6 Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) di hotel Grand Keisha, Yogyakarta, Jumat (15/11).
Ratna yang juga pendiri Yayasan Indonesia Heritage Foundation (IHF) menambahkan, seorang pendidik, orangtua, dan pihak yang memiliki tanggung jawab kepada anak harus mempertahankan nur (cahaya) Allah.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Jadi yang dipanggil itu jiwa (nafsu), nafsu yang bagaimana? Nafsu yang mutmainnah. Kita harus mempertahankan ruh Allah (Nur Allah) yang ditiupan kepada kita,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa membangun karakter anak tidak hanya menjadi tugas orangtua maupun instansi pendidikan. Lingkungan juga perlu dibangun secara baik.
Dikatakan Ratna, anak adalah peniru ulung. Anak akan meniru dari apa yang dilihatnya di lingkungan terdekat.
“Membangun karakter itu membangun seluruh dimensi. Membangun komitmen moral. Membangun nurani dan emosional,” tegasnya.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Selain Ratna, narasumber lainnya adalah Nanik Suwaryani, Ketua Tim Pengembangan Pendidikan Penguatan Karakter PAUD. Seminar ini dihadiri ratusan peserta yang terdiri anggota KBPII, praktisi pendidikan, dan masyarakat umum di Yogyakarta. (R/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi