Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAKAR MILITER: ISRAEL GUNAKAN TIGA SENJATA TERLARANG DI GAZA

Rana Setiawan - Rabu, 6 Agustus 2014 - 17:59 WIB

Rabu, 6 Agustus 2014 - 17:59 WIB

1550 Views

Seorang Pedagang Makanan Kecil di Roket Israel hingga tubunya Hancur. Foto : MINA
Seorang Pedagang Makanan Kecil di Roket <a href=

Israel hingga tubunya Hancur. Foto : MINA" width="300" height="198" /> Seorang pedagang makanan kecil dihantam roket Zionis Israel hingga tubuhnya hancur lebur. (Foto: mirajnews.com)

Kairo, 10 Syawwal 1435/6 Agustus 2014 (MINA) – Brigadir Jenderal (Purn) Mesir, Safwat Al-Zayat, mengungkapkan kepada Kantor Berita Anadolu, pasukan Zionis Israel menggunakan tiga senjata yang dilarang secara internasional dalam agresi militernya ke Jalur Gaza.

Al-Zayat menyebutkan, Zionis Israel menggunakan bahan peledak logam berat (Dense Inert Metal Explosive-DIME), Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Bahan ini digunakan Zionis Israel dalam agresi ‘Operation Cast Lead’,pada 2008/2009 lalu.

DIME merupakan senjata penyebar atom logam yang menembus tubuh manusia dan sulit untuk keluar dari jaringan manusia. Dia menjelaskan bahwa amunisi DIME yang digunakan dalam bentuk bom-bom yang ditembakkan oleh pesawat tanpa awak (drone) milik Zionis.

Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti 

“Setelah peluru meledak, cangkangnya yang rusak membiarkan molekul mematikan tersebar di area seluas empat meter. Cedera mungkin tidak terlalu serius ketika orang itu jauh dari pusat ledakan. Di luar diameter empat meter, korban dapat bertahan hidup, tetapi terpaksa diamputasi anggota badannya akibat pecahan peluru yang memotong jaringan dan tulang,” jelasnya.

Al-Zayat menunjukkan, Zionis Israel telah memperluas penggunaan bom yang terlarang secara hukum internasional itu dalam perang saat ini dibandingkan dengan Operation Cast Lead lalu.

Senjata terlarang lainnya adalah bom penembus baja (piercing armor bombs).

Menurut Al-Zayat, bom tersebut menyebabkan ledakan besar dan menghasilkan sejumlah besar kematian dari pihak warga sipil.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Dia menjelaskan bahwa dalam perang biasa bom itu digunakan untuk menghancurkan pertahanan bawah tanah dari komando pusat dan depo amunisi. Bom itu menembus secara jarak jauh dengan kemampuan daya ledak tinggi.

Dia menunjukkan bahwa Zionis Israel telah menggunakan bom tersebut menargetkan rumah-rumah penduduk, dengan dalih terdapat terowongan di bawah rumah atau terdapat peluncur roket. Hal itu mengakibatkan penghancuran rumah-rumah dan bangunan sekitarnya serta jatuhnya sejumlah besar korban.

Al-Zayat mengatakan senjata terlarang ketiga yang digunakan oleh Zionis Israel di Gaza adalah fosfor putih (white phosphorus).

Bahan ini jika bercampur dengan oksigen akan membentuk lilin transparan dan menyebabkan asap putih yang tebal dan berapi.

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

“Dalam hal suatu daerah yang terkontaminasi dengan fosfor putih. Zat kimia itu disimpan dalam tanah atau bagian bawah sungai dan laut, atau bahkan pada ikan. Saat tubuh manusia terkena fosfor putih, zat itu akan membakar kulit dan daging, hanya menyisakan tulang, ” ungkap Al-Zayat.

Menurutnya, dalam serangan di Gaza saat ini bersandi “Protective Edge”, Zionis Israel telah menggunakan fosfor putih sedikit dibandingkan selama Operasi Cast Lead lalu.

Militer Zionis Israel telah melanbom terlarangcarkan agresi ke Jalur Gaza sejak 7 Juli lalu dengan dalih menghentikan roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah jajahan Zionis Israel.

Tentara Penjajah Zionis Israel menarik pasukannya dari perbatasan Jalur Gaza pada Selasa (5/8), menyusul kesepakatan gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada pukul 08:00 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

Sebelum gencatan senjata diberlakukan, Zionis Israel terus melakukan serangan ke beberapa lokasi di Jalur Gaza yang hingga hari ini telah menewaskan 1.865 warga Palestina dan melukai 9.563 lainnya, koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Pada Agresi Operasi Cast Lead, 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009, Zionis Israel membombardir Gaza melalui serangan Darat, Laut, dan Udara, mengakibatkan sekitar 1.400 korban tewas, termasuk kalangan wanita, anak-anak, dan kalangan lanjut usia.

Menurut sumber-sumber Israel, sejumlah 64 tentara Zionis dan tiga warga sipil pemukim ilegal Israel tewas, dan lebih dari 530 tentara Zionis lainnya luka-luka, sebagian besar serangan menderita kepanikan. Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan telah membunuh sekitar 161 tentara dan menangkap seorang tentara Zionis lainnya.(T/P02/R1).

 

Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda