Tel Aviv, MINA – Pakar militer dan strategi, Brigadir Jenderal Elias Hanna, menyebut Israel menyembunyikan jumlah korban tewas yang sebenarnya di antara para tentara serta keadaan seputar bagaimana, di mana, dan kapan mereka tewas.
Dalam analisisnya tentang perkembangan militer di Lebanon Selatan, Hanna mencatat bahwa strategi yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel menjelaskan perbedaan antara angka yang dilaporkan dan yang diklaim oleh Hezbollah Lebanon. MEMO melaporkan, Kamis (14/11).
Ia menunjukkan, banyak pasukan khusus dan personel infanteri Israel telah tewas di Lebanon Selatan, yang menunjukkan bahwa tentara Israel biasanya melakukan misi pengintaian sebelum mengerahkan unit lapis baja.
Pada Rabu (13/11), media Israel melaporkan, tujuh tentara tewas setelah sebuah bangunan runtuh di sebuah desa di Lebanon Selatan.
Baca Juga: Lima Hal tentang Gaza Utara, Pengepungan Israel dalam Blokade
Ia menekankan, perubahan dalam lanskap geografis memerlukan perubahan strategi pertempuran, menjelaskan bahwa Divisi ke-36 Israel saat ini terlibat dalam memajukan pertempuran melawan Hezbollah ke garis kedua di desa-desa Lebanon.
Hanna menyatakan bahwa Aitaroun, Bint Jbeil dan Ainata merupakan titik-titik kepentingan utama dan mengisyaratkan, jika tentara pendudukan berhasil mencapai daerah-daerah tersebut, hal itu akan menandai transisi ke tahap kedua operasi militernya di Lebanon Selatan, meskipun kendali atas wilayah tersebut tidak akan terjamin.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Israel Tolak Penundaan Sidang Kasus Korupsi Netanyahu