Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar Militer: Serangan Rafah Tunjukkan Israel Hadapi Perang Paling Rumit dalam Sejarah

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Ahad, 21 September 2025 - 19:38 WIB

Ahad, 21 September 2025 - 19:38 WIB

51 Views

Surat kabar Ibrani melaporkan bahwa tentara pendudukan sedang mempersiapkan serangan darat (foto: PIC)

Gaza, MINA – Serangan yang terjadi pada Kamis (18/9) di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, memberikan gambaran nyata tentang sulitnya operasi darat yang direncanakan Israel untuk menduduki wilayah tengah Gaza. Insiden ini juga menegaskan kompleksitas dan tantangan besar yang dihadapi pasukan pendudukan dalam perang yang terus berlanjut.

Media Israel, mengutip sumber militer melaporkan bahwa dua tentara Israel tewas dan delapan lainnya terluka ketika sebuah alat peledak menghantam kendaraan militer jenis Hummer di Rafah.

Pakar militer Brigadir Jenderal Elias Hanna mengatakan, operasi ini menunjukkan bahwa Israel sedang menghadapi perang paling rumit dan sulit dalam sejarahnya.

“Bertempur di daerah perkotaan tidak akan mudah dikendalikan. Ini adalah medan yang sangat kompleks,” kata Elias Hanna, Al-Jazeera melaporkan.

Baca Juga: PBB: Israel akan Kurangi Jumlah Truk Bantuan Masuk Gaza

Ia menegaskan, serangan yang terjadi di Rafah yang selama ini dianggap Israel sebagai wilayah relatif aman menunjukkan adanya kebutaan taktis dalam strategi militer Israel.

“Penargetan kendaraan Humvee ini menunjukkan bahwa pasukan Israel bergerak tanpa kekhawatiran, karena mereka menganggap daerah tersebut bebas dari perlawanan,” ujarnya.

Menurut Hanna, alat peledak itu kemungkinan sudah ditanam jauh sebelumnya atau baru dipasang, yang menunjukkan bahwa kelompok perlawanan Palestina masih memiliki akses dan kendali tersembunyi di wilayah itu tanpa diketahui intelijen Israel.

Hanna juga menekankan pentingnya serangan ini sebagai indikator bagi operasi Israel selanjutnya di Kota Gaza. Ia memperkirakan pertempuran di sana akan lebih sulit karena berlangsung di wilayah padat pemukiman yang nyaris tidak mungkin dikontrol sepenuhnya oleh pasukan pendudukan.

Baca Juga: Kasus Genosida Israel di ICJ Terus Berlanjut, Kapan Batas Waktunya?

Serangan ini terjadi di tengah agresi Israel yang terus meningkat sejak Oktober 2023, setelah serangan mendadak Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan operasi besar-besaran ke Jalur Gaza.

Hingga pekan ini, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 65 ribu warga Palestina syahid, hampir setengahnya perempuan dan anak-anak. Komisi Penyelidikan PBB baru-baru ini menyatakan Israel telah melakukan kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Seruan Pembebasan Dr. Hussam Abu Safiya, Siapakah Dia?

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia