New York, MINA – Pakar-pakar Hak Asasi Manusia PBB pada Jumat (24/4) menyerukan pemerintah Israel untuk membebaskan ribuan tahanan Palestina paling rentan, yang berisiko tertular virus Corona.
Pernyataan dikeluarkan sejumlah pakar PBB terutama Pelapor Khusus untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan Palestina, Michael Link, dan pelapor tentang eksekusi di luar proses hukum, Agnes Kalamar. Quds Press melaporkan.
Dalam pernyataannya, para pakar internasional mengecam standar ganda otoritas Israel, yang membebaskan ratusan tahanan Israel sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah Corona, sementara tahanan Palestina tidak dibebaskan.
Pernyataan menambahkan, langkah-langkah Israel “menunjukkan perlakuan diskriminatif,” terhadap ribuan tahanan Palestina yang berisiko terjangkiti Corona, terutama wanita, anak-anak dan orang tua.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pernyataan menekankan, semua warga Palestina yang berada di bawah pendudukan menikmati hak yang sama di bawah hukum internasional seperti warga Israel.
Menurut jumlah Klub Tahanan Palestina (non-pemerintah), “Israel” telah menangkap satu juta warga Palestina sejak 1967, dan saat ini ada 5 ribu tahanan di penjara-penjara itu. Termasuk 183 anak-anak, 43 wanita, dan 700 dengan status kesehatan buruk. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza