Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar Parenting : Jadikan Kisah Nabi Obrolan Keluarga

Nur Hadis - Ahad, 17 April 2016 - 07:36 WIB

Ahad, 17 April 2016 - 07:36 WIB

707 Views

Seminar Parenting Nasional.

Bandar Lampung, 8 Rajab 1437/16 April 2016 (MINA) – Jadikan kisah kisah Nabi (Sirah Nabawi) sebagai obrolan dalam keluarga untuk ciptakan generasi berperadaban. Demikian disampaikan Pakar Parenting Keluarga Muslim Nasional, Kurnia Widiatuti dalam Seminar Parenting Nasional di Gedung Graha Achava Join Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu, (16/4).

“Mulai hari ini jadikan cerita Rasulullah sebagai perbincangan keluarga. Kita bangun kebanggaan terhadap ilmu. InsyaAllah kita akan mendapati anak-anak kita memiliki sebuah visi peradaban yang maju,” ujarnya.

Menurutnya, untuk menciptakan generasi bervisi pemimpin peradaban harus dengan mencontoh Rasulullah sebagai suri tauladan.

“Jadi tidak ada pilihan lain jika kita ingin memiliki peradaban sehebat masa silam yaitu hanya dengan membangkitkan kembali bagaimana contoh akhlaq Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam ,” katanya.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Inilah yang pernah diingatkan oleh Imam Malik terkait melahirkan pemimpin peradaban masa depan satu-satunya cara adalah menduplikasi langsung seluruh tata cara Rasulullah dalam mendidik generasi pertama.

Oleh karenanya, Kurnia mengajak para orang tua untuk memiliki perpustakaan di rumah masing-masing sebagai ciri keluarga yang mempunyai visi pemimpin peradaban.

“Di masa silam, sebuah keluarga untuk bisa menjadi jembatan peradaban harus memiliki perpustakaan. Karena buku adalah kekayaan keluarga muslim dalam catatan sejarah peradaban Islam,” ujarnya.

Dia mengingatkan, anak sebagai generasi penerus peradaban harus mendapatkan tuntunan dari orang tua di rumah.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

“Anak kita adalah pewaris peradaban, sejarah tak boleh berhenti di generasi kita dan sebuah rumah adalah tempat visi peradaban diletakkan,” katanya.

Ia juga mengutip cerita Ulama besar, Najmuddin Al-Ayyubi yang sejak memilih istripun sudah menjadikan akidah sebagai acuan.

“Aku hanya akan menikahi seorang wanita yang akan menuntun tanganku menuju surga agar lahir seorang anak yang akan menaklukkan Baitul Maqdis,” katanya mengutip pernyataan Najmuddin Al-Ayyubi ketika menolak tawaran untuk menikahi anak Raja dan memilih wanita biasa yang punya visi yang sama dengannya. Kelak lahir dari keturunannya, Sholahuddin Al-Ayyubi sang pembebas Baitul Maqdis. (L/ism/nia/K08).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Tausiyah