Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar Parenting: Minimnya Bimbingan Orang Tua Picu Banyak Kasus Kriminal Anak

Widi Kusnadi Editor : Rendi Setiawan - Ahad, 13 Oktober 2024 - 14:56 WIB

Ahad, 13 Oktober 2024 - 14:56 WIB

33 Views

Umi Maghfiroh saat menyampaikan materinya (foto; dok MINA)

Cileungsi, MINA – Pakar parenting, Ustazah Maghfiroh menyampaikan, minimnya pengawasan dan bimbingan orang tua memicu banyak terjadinya kasus kriminal pada anak-anak.

Ustazah Maghfiroh menyampaikan hal itu dalam seminar Darurat Ketahanan Keluarga yang diselenggarakan oleh Komunitas Muslimah Pondok Pesantren Al Fatah di Gedung Muhyiddin Hamiddy, Pasir Angin, Cileungsi, Bogor, Ahad (12/10).

Maghfiroh menyampaikan, kasus pelecehan seksual, perundungan, hingga pembunuhan dengan pelaku anak di bawah umur yang marak terjadi di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh teknologi, terutama gawai. Katanya, hal ini mengindikasikan adanya kekurangan dalam pengawasan dan bimbingan, khususnya dari orang tua.

“Siapa yang memiliki keterlibatan di sini? Tentu saja orang tua, yang memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Islam dan membangun ketahanan karakter bagi anak-anak mereka,” ujar Umi Maghfiroh, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Selain peran orang tua, ia menjelaskan faktor lain penyebab penyimpangan perilaku remaja meliputi: lingkungan keluarga, pengaruh teman sebaya, ketidakpuasan diri, pengaruh media dan teknologi, serta masalah emosional dan mental.

Maghfiroh juga menyoroti generasi Z yang menjadi fokus pembahasan dalam seminar tersebut. Menurutnya, generasi ini memiliki berbagai kelebihan seperti kemampuan teknologi yang mumpuni, kreativitas, keterbukaan terhadap perbedaan, dan kesenangan berekspresi.

Namun, generasi Z juga memiliki kelemahan, termasuk ketergantungan pada teknologi, rentan terhadap masalah kesehatan mental, dan kurangnya keterampilan sosial di dunia nyata.

Di samping itu, Maghfiroh mengajak para peserta untuk memahami konsep generasi terbaik dalam Islam. Menurutnya, generasi terbaik yang disebut dalam Al-Qur’an adalah para sahabat Nabi Muhammad saw. (QS. Ali Imran: 110), Ashabul Kahfi (QS. Al-Kahfi: 9-12), dan Maryam binti Imran (QS. Maryam: 24-26).

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

“Mereka adalah contoh-contoh teladan bagi kita dalam membangun generasi yang taat dan memiliki ketahanan yang kuat di bawah naungan Al-Qur’an” jelasnya. [An]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
MINA Millenia
Indonesia