Jakarta, MINA – Pakar Timur Tengah, Abdul Muta’ali menyampaikan dua hal yang membuat Israel membabi buta melakukan serangan dan aksi genosida terhadap rakyat Palestina.
“Yang membuat Israel membabi buta melakukan genosida yang luar biasa itu karena dua hal: pertama, ketiadaan hukum internasional yang tegas dan berlaku saat ini jungle law (hukum rimba),” kata Abdul Muta’ali ketika jadi narasumber pada kajian Palestina yang digelar oleh YISC Al-Azhar, di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoan Baru, Ahad (29/10).
“Kedua, ketakutan paranoid yang luar biasa sejak tahun 1948, 700 ribu eksodus keluar dari Palestina. Ini ternyata orang Palestina khususnya di Gaza enggak habis-habis,” tambahnya.
Selain itu, ia juga mengatakan Kementerian Kesehatan di Gaza merilis berita bahwa 10.000 bayi telah lahir dalam waktu 20 hari dan itu yang membuat Israel ketakutan yang luar biasa.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Namun demikian, negara-negara yang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel belum tentu tidak punya partnership dan kemitraan.
“Maka kita apresiasi pemerintah kita melalui Bu Retno, Menteri Luar Negeri kita dalam rapat darurat Dewan Kemanan PBB kemarin itu juga cukup tegas,” ucapnya.
Youth Islamic Study Club Al-Azhar menggelar kajian tentang Palestina dengan tema “Palestine, Bring Back Hope” yang diadakan di Aula Buya Hamka.
Acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya wartawan senior Akmal Nasery Basral, pakar Timur Tengah Prof. Abdul Muta’ali, dan Anggota Dewan Tafkir PP Persis Ustaz Hadi Nur Ramadhan.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Hadir pula Presidium MER-C Ir. Faried Thalib yang merupakan insinyur pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Faried sudah beberapa kali memasuki wilayah yang diblokade tersebut. (L/Mil/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan