Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar Virus Israel: Perilaku Trump Setelah Dirawat di Rumah Sakit “Tidak Baik”

Rudi Hendrik - Sabtu, 10 Oktober 2020 - 05:27 WIB

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 05:27 WIB

3 Views

(FILES) In this file photo taken on April 10, 2018 US President Donald Trump speaks to the press with the Emir of Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani(not shown) in the Oval Office at the White House in Washington, DC. US President Donald Trump said April 11, 2018 that "missiles will be coming" in response to an alleged chemical attack in Syria, defying Russian warnings against a strike.Upping the stakes in an escalating confrontation with Moscow, Trump took to Twitter in the strongest assertion yet that he plans to take military action in Syria. / AFP PHOTO / NICHOLAS KAMM

Tel Aviv, MINA – Pakar virus Corona Israel, Prof. Ronni Gamzu, mengatakan pada Jumat (9/10), perilaku Presiden AS Donald Trump setelah dirawat di rumah sakit karena COVID-19, “tidak baik,” dan kemungkinan akan merusak “pertempuran” dunia  melawan virus.

Saat wawancara di berita Chanel 12, Gamzu ditanya apa pendapatnya tentang Trump yang berkeliling untuk melihat pendukungnya di luar rumah sakit dan kemudian kembali bekerja di Gedung Putih tanpa masker di saat ia masih bisa menularkan.

“Itu tidak baik. Itu tidak baik dalam hal perpesanan kepada publik. Berkenaan dengan para profesional (kesehatan) tidak baik. Itu tidak bagus untuk pertempuran (melawan COVID),” kata Gamzu, demikian dikutip dari Times of Israel.

“Jadi secara keseluruhan, menurut saya itu kurang tepat,” katanya.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Trump telah menghadapi kritik luas dari sekutu dan lawan atas perilakunya di Gedung Putih sehubungan dengan pencegahan virus.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada hari itu mengumumkan undang-undang yang akan memungkinkan Kongres campur tangan di bawah Amandemen ke-25 Konstitusi untuk mencopot presiden.

Ia mengatakan bahwa sikapnya ini karena kesadaran perlunya pengawasan Kongres yang lebih besar atas Gedung Putih.

Pelosi telah mengajukan pertanyaan tentang kebugaran mental Trump sejak didiagnosis COVID-19 dan menuntut lebih banyak transparansi tentang kesehatannya.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Pelosi mengatakan, Trump perlu mengungkapkan lebih banyak tentang kesehatannya setelah diagnosis COVID-19, karena makin banyak staf  di Gedung Putih telah terinfeksi.

Lebih dari 210.000 orang Amerika telah meninggal dan jutaan lainnya positif terkena virus corona. Kondisi itu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Trump mengatakan dia “merasa luar biasa” setelah dirawat di rumah sakit dan kembali bekerja di Gedung Putih. Namun, dokternya telah memberikan sinyal yang beragam tentang diagnosis dan perawatannya. Trump berencana untuk segera melanjutkan kampanye. (T/RI-1/P1)

 

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Kolom
Kolom
Eropa