Islamabad, MINA – Pakistan dan Arab Saudi membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan keamanan kedua negara pada Kamis (12/9) ketika Islamabad menegaskan kembali dukungannya terhadap pembangunan kapasitas Angkatan Darat Saudi.
“Penegsaan itu dinyatakan Panglima Angkatan Darat Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa saat pertemuan dengan penasihat militer Departemen Pertahanan Saudi Mayjen Talal Abdullah Al-Otaibi di markas tentara di kota Rawalpindi, kota garnisun,” kata pernyataan militer, Anadolu Agency melaporkan.
Perkembangan itu terjadi beberapa hari setelah kunjungan Menteri Negara Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir yang bersama dengan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab dan Menteri Kerjasama Internasional Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin tinggi Pakistan dalam upaya untuk membendung kemarahan Islamabad atas reaksi ringan negara-negara itu terhadap sikap India yang kontroversial di Kashmir.
“Pertemuan tersebut membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama, keamanan regional dan langkah-langkah untuk lebih meningkatkan kolaborasi pertahanan bilateral, termasuk program pertukaran pelatihan,” pernyataan itu menambahkan.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
“Kunjungan pejabat-pejabat tinggi militer ini juga bermakna mengakui kontribusi berharga Angkatan Darat Pakistan, khususnya terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan,” katanya.
Duta Besar Saudi untuk Pakistan Nawaf Saeed Al Malkiy juga hadir pada pertemuan tersebut.
Riyadh dan Islamabad telah lama mempunyai kerjasama dalam pertahanan dan ekonomi.
Mantan Panglima Angkatan Darat Pakistan Jenderal Raheel Sharif saat ini menjabat sebagai komandan Koalisi Kontra Terorisme Militer Islam, aliansi anti-terorisme 39-negara.
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Pada bulan Februari 2018, Pakistan dilaporkan telah mengirim lebih dari 1.000 tentara ke Arab Saudi untuk bergabung dengan 1.100 tentara yang telah ditempatkan di Kerajaan tersebut sejalan dengan protokol keamanan 1982 antara kedua negara. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza