Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakistan Bantah Terlibat Protes Petani India

sri astuti - Jumat, 29 Januari 2021 - 22:54 WIB

Jumat, 29 Januari 2021 - 22:54 WIB

4 Views

Islamabad, MINA – Pakistan pada Kamis (28/1) menolak klaim New Delhi bahwa Islamabad dan Beijing mendukung protes para petani yang sedang berlangsung di India.

Dalam jumpa pers pekanan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri mengatakan tuduhan tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab adalah kelanjutan dari taktik India yang menyalahkan pihak lain atas kegagalan internalnya, Anadolu Agency melaporkan.

“Mungkin perlu diingat bahwa Menteri Persatuan India Raosaheb Danve telah menuduh bahwa China dan Pakistan berada di balik protes yang sedang berlangsung oleh para petani,” kata Chaudhri.

“Pernyataan yang tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab dari Menteri India mencerminkan pola pikir sebenarnya dari pemerintah BJP [Partai Bharatiya Janata], yang merasa nyaman untuk menyalahkan tetangga India atas semua kegagalan internalnya,” katanya.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Dia mengatakan tindakan New Delhi terhadap minoritas telah “sepenuhnya mengungkap apa yang disebut demokrasi terbesar di dunia.”

“Kami telah berulang kali mengatakan bahwa India bukanlah negara demokrasi, tetapi rezim ekstrimis Hindutva. Tindakan pemerintah BJP terhadap minoritas telah mengungkapkan wajah India yang sebenarnya kepada dunia,” ujar Chaudhri.

Ia mengatakan, minoritas di India menemukan diri mereka semakin tidak aman, menegaskan kembali pendirian Pakistan bahwa pola pikir yang lazim di New Delhi tidak hanya berbahaya bagi minoritas India tetapi juga membahayakan perdamaian dan keamanan regional.

Ribuan petani telah melakukan protes di pinggiran ibu kota New Delhi sejak November terhadap tiga undang-undang yang diklaim pemerintah bertujuan untuk meliberalisasi sektor pertanian.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Para pengunjuk rasa mengatakan aturan baru itu akan mengancam mata pencaharian mereka dan membiarkan mereka bergantung pada perusahaan besar.

Ketegangan meningkat sejak kekerasan terjadi pekan ini, dengan setidaknya satu orang tewas dan beberapa cedera dilaporkan ketika petani bentrok dengan polisi di Benteng Merah yang bersejarah pada Hari Republik India, peringatan negara tersebut secara resmi mengadopsi Konstitusi pada 26 Januari 1950. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Asia
Dunia Islam
Internasional