Islamabad, MINA – Pemerintah Pakistan membentuk sebuah komite untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang akan diboikot karena mendukung Israel dalam serangannya di Gaza.
“Sebuah komite juga telah dibentuk untuk mengidentifikasi perusahaan dan produk semacam itu di Pakistan yang mungkin secara langsung atau tidak langsung bersekongkol dengan Israel atau kekuatan yang melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina,” kata Rana Sanaullah, penasihat urusan politik Perdana Menteri Shehbaz Sharif, Selasa (23/7), MEMO melaporkan.
Langkah tersebut dilakukan setelah kesepakatan antara pemerintah dan partai politik sayap kanan bernama Tehreek-i-Labbaik Pakistan (TLP).
TLP mengadakan rapat umum dan aksi duduk di kota Rawalpindi dekat ibu kota Islamabad, yang berakhir pada Jumat malam (19/7) setelah perjanjian diumumkan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Perjanjian tersebut menuntut pihak berwenang memberikan bantuan kemanusiaan lebih lanjut bagi warga Palestina dan melarang semua produk perusahaan yang mendukung Israel.
Islamabad juga mendesak dunia untuk menunjuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai teroris dan mengatakan, Pakistan sudah menganggapnya sebagai teroris.
Bersama perwakilan TLP, Sanaullah mengatakan kepada wartawan di Islamabad bahwa Israel adalah negara teroris dan Netanyahu telah melakukan kejahatan perang.
“Pakistan akan menggunakan segala cara untuk membantu Palestina dan mengutuk Israel sebagai negara teroris,” kata Sanaullah.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Dia menambahkan, TLP dan pemerintah juga sepakat untuk mempercepat upaya pemberian 1.000 ton bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, termasuk makanan, obat-obatan, dan barang lainnya.
Sanaullah menyerukan kepada dunia, dan khususnya komunitas Muslim global, untuk meminta pertanggungjawaban Netanyahu dan membawanya ke pengadilan.
Pejabat itu mengatakan, Islamabad juga siap membawa warga Palestina yang terluka ke Pakistan jika Otoritas Palestina membuat pengaturan untuk perawatan mereka.
“Sekolah dan rumah sakit kami terbuka untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan medis bagi warga Palestina yang tidak bersalah,” katanya.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Awal bulan ini, Pakistan mengumumkan akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa kedokteran Palestina dari Gaza untuk melanjutkan pendidikan mereka di negara Asia Selatan tersebut.
Kementerian Luar Negeri mengatakan mahasiswa Palestina dari Gaza akan segera mendaftar di perguruan tinggi kedokteran di Pakistan dalam jumlah 20-30 orang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait