Islamabad, MINA – Pakistan melaporkan hampir 20 tentara Taliban tewas dalam bentrokan sengit di perbatasan, sementara angka korban yang berbeda muncul dari kedua belah pihak di tengah meningkatnya ketegangan dan ketidakstabilan lintas perbatasan.
Dilansir dari Khaama Press, media Pakistan melaporkan bahwa pasukan keamanan berhasil memukul mundur serangan besar-besaran Taliban di wilayah perbatasan Balochistan, Rabu (15/10) dini hari. Menurut Dawn, antara 15 hingga 20 pejuang Taliban tewas dalam bentrokan yang pecah di sekitar Spin Boldak, dekat perbatasan Afghanistan.
Surat kabar tersebut mengatakan, para pejuang Taliban menyerang dari empat arah dalam upaya yang tampaknya bertujuan menerobos posisi Pakistan. Personel keamanan berhasil menangkis serangan tersebut setelah beberapa jam pertempuran sengit. Para pejabat mengatakan, sejumlah militan terluka dan beberapa melarikan diri kembali melintasi perbatasan.
Pihak berwenang di Pakistan mengonfirmasi bahwa bala bantuan telah dikirim ke daerah tersebut, dengan situasi yang digambarkan “terkendali tetapi tegang.”
Baca Juga: Lembaga Pangan Dunia Tegaskan Komitmennya Bantu 1,3 Juta Pengungsi Rohingya
Sumber-sumber lokal melaporkan adanya tembakan senjata api yang terputus-putus dan peningkatan langkah-langkah keamanan di sepanjang jalan-jalan utama menuju perbatasan.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengeklaim bahwa kelompok tersebut telah “mengambil alih kendali” bentrokan menyusul penembakan lintas perbatasan yang dilakukan Pakistan.
Ia mengatakan bahwa para pejuang Taliban telah menimbulkan banyak korban di pihak pasukan Pakistan dan merusak beberapa instalasi militer selama serangan balasan.
Mujahid lebih lanjut menuduh bahwa 12 warga sipil Afghanistan tewas dan sekitar 100 lainnya terluka akibat penembakan Pakistan. Namun, klaimnya tidak dapat diverifikasi secara independen, dan belum ada komentar langsung dari Islamabad terkait pernyataan Taliban tersebut. []
Baca Juga: Mesir, Qatar, Turki, dan AS Teken Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)