Pakistan Kutuk Penodaan Al-Qur’an di Belanda

Islamabad, MINA – Pemerintah pada Senin (25/9), mengutuk keras tindakan terbaru yang melibatkan penodaan Al-Qur’an yang terjadi di , di depan beberapa kedutaan besar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk kedutaan besarnya.

Islamabad menyebut insiden-insiden terbaru ini “tidak masuk akal dan sangat ofensif”. Itu adalah tindakan provokatif dan Islamofobia yang sengaja dilakukan dan telah melukai sentimen umat Islam di seluruh dunia.”

Edwin Wagensveld, pemimpin PEGIDA, atau Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat, sebuah kelompok Islamofobia, merobek salinan Al-Qur’an di depan kedutaan besar Turkiye, Indonesia dan Pakistan di Den Haag, Sabtu (23/9). Demikian Anadolu Agency dikutip MINA, Selasa (26/9).

“Tindakan seperti itu tidak bisa dimaafkan dengan kedok kebebasan berekspresi, berpendapat dan melakukan protes,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Pakistan percaya bahwa kebebasan berekspresi disertai dengan tanggung jawab, kata pernyataan itu, dan mendesak pemerintah untuk secara aktif mencegah tindakan rasis dan Islamofobia, yang memicu kebencian agama.

“Penting bagi komunitas internasional bersuara melawan Islamofobia dan bekerja sama mendorong keharmonisan antaragama. Itulah semangat di balik resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2022 untuk memperingati 15 Maret sebagai Hari Internasional Melawan Islamofobia,” ujar kementerian.

Kementerian mengatakan telah menyampaikan keperihatinannya kepada pihak berwenang Belanda.

“Kami mendesak mereka memperhatikan perasaan masyarakat Pakistan dan Muslim di seluruh dunia dan mengambil langkah aktif mencegah tindakan kebencian dan Islamofobia,” tambahnya. (T/Mil/R4/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.