Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakistan Peringati ‘Hari Syukur’ Usai Gencatan Senjata dengan India

Rana Setiawan Editor : Arif R - 48 detik yang lalu

48 detik yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta menggelar peringatan Youm-e-Tashakur atau ‘Hari Syukur‘ pada Sabtu (17/5) sebagai bentuk penghormatan atas keberhasilan operasi militer Bunyan-ul-Marsoos dan untuk mengenang para prajurit serta warga yang menjadi korban konflik.

Acara tersebut juga menandai gencatan senjata yang dicapai antara Pakistan dan India setelah bentrokan paling mematikan di wilayah sengketa Kashmir sejak 1999.

Upacara yang berlangsung di kompleks kedutaan itu dihadiri anggota komunitas Pakistan, keluarga mereka, serta tamu dari berbagai kalangan di Indonesia.

Acara dimulai dengan pembacaan Al-Qur’an dan pengibaran bendera nasional yang dipimpin oleh Charge d’Affaires, Roshan Lal.

Baca Juga: Ratusan Santri Al-Fatah Wonogiri Long March Peringati 77 Tahun Nakba

Dalam sambutannya, Lal menyampaikan penghargaan mendalam kepada angkatan bersenjata dan rakyat Pakistan atas keberanian serta pengorbanan mereka.

Ia menyebut peringatan ini sebagai simbol keteguhan nasional dan penghormatan kepada para syuhada.

Pakistan menahan diri secara maksimal dan merespons secara proporsional sesuai hukum internasional,” ujar Lal, mengacu pada serangan balasan Pakistan terhadap fasilitas rudal dan pangkalan udara India.

Ia juga memuji semangat persatuan rakyat Pakistan selama krisis berlangsung.

Baca Juga: Istana: Bukan Relokasi, Bantuan Palestina Fokus pada Pengobatan dan Pendidikan

Atase Pertahanan Kedutaan Besar Pakistan, Kolonel Waqas Mahmood, dalam keterangannya kepada MINA, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan operasi dan komitmen negaranya dalam menjaga perdamaian regional.

Pakistan adalah korban utama dari terorisme, namun terus menunjukkan komitmen dan pengorbanan demi perdamaian dunia,” ujar Waqas Mahmood.

Ia juga menuding India telah mendukung kelompok-kelompok yang sebelumnya telah dinyatakan tidak aktif, untuk mengganggu stabilitas Pakistan.

Lebih lanjut, Waqas menyampaikan pentingnya hubungan antara Pakistan dan Indonesia yang telah terjalin sejak masa awal kemerdekaan kedua negara.

Baca Juga: Komdigi Ungkap Ada Anak di Bawah 10 Tahun Terjerat Judi Online

“Persahabatan antara Pakistan dan Indonesia berakar kuat dalam sejarah, dan kini tumbuh dengan potensi besar untuk masa depan yang bisa terus dieksplorasi,” tambahnya.

Konflik terbaru dipicu oleh serangan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India pada 22 April lalu, yang menewaskan sedikitnya 26 warga sipil.

India menuduh Pakistan berada di balik serangan tersebut, namun Islamabad membantah terlibat.

Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pidato nasional menegaskan bahwa New Delhi tidak akan menoleransi “pemerasan nuklir” dan mengancam akan memberikan respons keras jika terjadi serangan teroris berikutnya.

Baca Juga: RA dan MI Al-Fatah Gelar Haflah Akhirus Sanah, Tekankan Pentingnya Bekal Al-Qur’an

Sementara itu, pemerintah Pakistan melalui platform X (dahulu Twitter) menyatakan bahwa 10 Mei akan diperingati setiap tahun sebagai “Hari Perjuangan untuk Kebenaran,” sebagai simbol kemenangan dan solidaritas nasional.

Acara di Jakarta ditutup dengan doa bersama (Ijtamai Dua) bagi para syuhada, dan memohon kedamaian, kemajuan, serta kemakmuran bagi rakyat dan tanah air Pakistan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gunung Marapi di Sumbar Kembali Erupsi, Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut dan Utara

Rekomendasi untuk Anda