Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakistan Tawarkan 50 Beasiswa untuk Siswa Palestina

sri astuti - Rabu, 11 Maret 2020 - 04:22 WIB

Rabu, 11 Maret 2020 - 04:22 WIB

6 Views

(Foto: Maannews)

Islamabad, MINA – Menteri Sains dan Teknologi Pakistan Chaudhry Fawad Hussain menawarkan 50 beasiswa bagi siswa Palestina untuk belajar di universitas-universitas Pakistan dalam lingkup kementerian yang dipimpinnya.

Hussain membuat tawaran kepada Duta Besar Palestina untuk Pakistan Ahmed Rabei dalam pertemuan di Islamabad pada Selasa (10/3).

Dalam kesempatan itu Rabei menjanjikan lima juta bibit pohon Palestina ke Pakistan untuk mendukung kampanye penanaman pohon negara itu, MEMO melaporkan.

Rabei mencatat, sekitar 50.000 siswa Palestina telah lulus dari lembaga pendidikan di Pakistan dan menggunakan keterampilan untuk berkontribusi pada pengembangan Palestina.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Untuk tahun akademik 2019-2020, universitas-universitas Pakistan, termasuk Universitas Lahore, menawarkan beasiswa lima tahun kepada siswa yang berspesialisasi dalam bidang kedokteran, farmasi, atau kedokteran gigi dengan skor 80 persen atau lebih tinggi dalam ujian lulusan sekolah

Hussain menambahkan, negaranya tetap pada solidaritas dengan Muslim Palestina.

Juru bicara Kantor Luar Negeri Pakistan Aisha Farooqui mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 29 Januari, setelah pengumuman ‘rencana perdamaian’ Timur Tengah Trump, bahwa “Pakistan secara konsisten mendukung solusi dua negara, sebagaimana diabadikan dalam Dewan Keamanan dan Majelis Umum yang relevan.

Ia juga menambahkan, Pakistan terus mendukung solusi yang adil dan langgeng dari masalah Palestina, melalui dialog dan negosiasi, yang mengarah pada realisasi hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk hak penentuan nasib sendiri.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Pada 3 Maret, Ketua Majelis Nasional Asad Qaiser mengatakan Pakistan tidak akan pernah memiliki hubungan dengan Israel sebelum pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Qaiser mengatakan, Pakistan akan terus meningkatkan penentangannya terhadap pendudukan Israel dan mengimbau komunitas internasional untuk mengutuk kekejaman Israel di Palestina pada semua konferensi internasional dan regional.

Rabei menanggapi hal itu dengan menyebut Pakistan “negara paling penting di dunia Islam” dan menambahkan bahwa “perannya perlu dihargai untuk persatuan komunitas Muslim”.

Menurutnya, persatuan dan solidaritas antara negara-negara Muslim sangat penting untuk menyelesaikan sengketa dan masalah yang tengah dihadapi.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rabei menambahkan bahwa Palestina bersyukur atas dukungan rakyat Pakistan yang tak tergoyahkan untuk gerakan kebebasan dan menyerukan peningkatan interaksi parlemen antara kedua negara. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda