Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakistan Tingkatkan Status Siaga Perang Usai Insiden Bom Mobil di Islamabad

Redaksi Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Ilustrasi India Pakistan (Foto: Anadolu)

Islamabad, MINA – Pemerintah Pakistan menetapkan status siaga perang di seluruh wilayah nasional sebagai tanggapan terhadap ledakan bom mobil di pusat ibu kota Islamabad yang menewaskan belasan orang.

Insiden terjadi ketika sebuah mobil yang dicurigai membawa bom meledak di kawasan strategis dekat gedung pengadilan dan kantor administratif Islamabad, mengakibatkan setidaknya 12 orang tewas serta banyak korban luka. Anadolu melaporkan.

Menyusul kejadian tersebut, militer Pakistan diperintahkan untuk memperketat pengamanan di perbatasan dan wilayah rawan, termasuk mengaktifkan unit‑cadangan dan menutup jalur lintas penting untuk sementara.

Pemerintah Islamabad menyebut bahwa tindakan ini bukan sekadar langkah polisi atau antiteror biasa, melainkan “respon seismik” terhadap ancaman yang dianggap bersifat lintas‑negara.

Baca Juga: Survei: 97 persen Suara Muslim di New York Pilih Mamdani

Keputusan siaga perang diumumkan saat Perdana Menteri dan Panglima Militer Pakistan mengadakan rapat mendadak bersama para menteri pertahanan dan dalam negeri guna membahas skenario eskalasi dan kemungkinan tanggapan diplomatik jika terbukti adanya dukungan eksternal terhadap serangan tersebut.

Langkah Pakistan menetapkan status siaga perang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran akan ancaman keamanan dalam negeri yang berkaitan dengan kelompok‑kelompok militan, serta ketegangan yang terus berlangsung dengan negara tetangga.

Pakistan mengklaim bahwa wilayah di sekitar perbatasannya digunakan sebagai basis bagi jaringan ekstremis yang kemudian melakukan serangan ke wilayah Pakistan.

Dengan demikian, insiden bom mobil di Islamabad ini bukan hanya persoalan serangan tunggal, melainkan juga simbol kerentanan keamanan nasional yang telah lama menjadi perhatian Islamabad. []

Baca Juga: Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Bebas setelah 20 Hari di Penjara

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda