Islamabad, MINA – Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menolak kritikan Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di negaranya.
Sharif menyebut pernyataan itu sangat terkutuk dan dia mengatakan, Israel seharusnya malu atas apa yang telah dilakukannya terhadap warga Palestina selama beberapa dekade. Dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (13/7).
“Itu (Tel Aviv) tidak berhak mengeluarkan pernyataan seperti itu. Saya ingin bertanya bagaimana reaksinya jika insiden serupa (9 Mei) terjadi di Israel,” tegasnya.
Pernyataan Sharif muncul untuk menanggapi pernyataan dibuat oleh Israel di Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (11/7), di mana Perwakilan Tetapnya untuk PBB, Adi Farjon, tentang situasi hak asasi manusia di Pakistan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Farjon mengatakan, Tel Aviv sangat prihatin dengan situasi HAM secara keseluruhan di Pakistan di mana penghilangan paksa, penyiksaan, tindakan keras terhadap protes damai dan kekerasan terhadap minoritas agama dan kelompok terpinggirkan lainnya.
“Israel percaya bahwa sangat penting bagi Pakistan untuk memperhatikan rekomendasi kami untuk mengambil semua langkah yang tepat, ” ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Pakistan menggambarkan pernyataan Israel sebagai bermotif politik dan pada dasarnya berbeda dengan nada positif dari pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia.
Pakistan tidak mengakui Israel dan tidak pernah menjalin hubungan diplomatik dengannya. (T/Hju/RI-1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)