Islamabad, MINA – Pakistan pada Kamis (26/3) memutuskan menunda penandatangananan kontrak perhotelan dan transportasi untuk haji tahun ini setelah menerima surat dari Kementerian Haji Arab Saudi.
Saudi dalam suratnya meminta Pakistan untuk tidak menandatangani perjanjian apa pun terkait dengan ibadah haji yang akan datang karena situasi yang tidak pasti di tengah pandemi corona.
“Kami sedang memantau dengan cermat situasi wabah corona dan akan memberi tahu Anda segera setelah keadaan membaik,” demikian bunyi surat dari Menteri Haji dan Umrah Saudi, Dr. Mohammad Saleh bin Taher Benten kepada Menteri Urusan Agama dan Harmoni Antaragama Sahibzada Noor-ul-Haq Qadri. Geo News melaporkan.
Juru bicara Kementerian Haji, Imran Bashir Siddiqui, mengatakan menteri telah membahas masalah ini dengan timpalannya dari Saudi yang meyakinkannya bahwa jika memungkinkan, haji pasti akan diadakan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Konsultasi sedang berlangsung,” tambahnya.
Sebelumnya dalam sebuah pernyataan, Qadri mengatakan tidak ada kebenaran dalam rumor viral di media sosial tentang haji yang ditunda.
Pemerintah Saudi akan mengumumkan penangguhan haji setelah berkonsultasi dengan negara-negara Muslim lainnya, namun demikian, laporan tentang penundaan haji itu masih prematur, katanya.
Sebanyak 86.765 calon jamaah haji asal Paistan dijadwalkan akan berangkat haji tahun ini.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Sebelumnya, Kerajaan Saudi telah menangguhkan umrah dan memberlakukan pembatasan untuk menahan epidemi. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan