Islamabad, MINA – Ketegangan hubungan antara India dan Pakistan meningkat setelah serangan di Kashmir pada Selasa (22/4) lalu memicu dampak langsung pada industri penerbangan kedua negara. Pemerintah Pakistan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan dari dan ke India.
Sebagai respons terhadap larangan terbang yang diberlakukan oleh Pakistan di wilayah udaranya, maskapai penerbangan India terpaksa mengalihkan rute mereka.
Langkah tersebut diyakini akan menyebabkan lonjakan biaya operasional, termasuk pengeluaran bahan bakar, serta memperpanjang waktu tempuh penerbangan. Al-Jazeera melaporkan.
Para ahli penerbangan memperkirakan bahwa pengalihan rute ini dapat berdampak signifikan pada maskapai India, dengan biaya operasional yang lebih tinggi karena penerbangan yang harus melintasi rute yang lebih jauh.
Baca Juga: Jelang Festival Film Cannes, Bintang Hollywood Kecam Diamnya Dunia atas Genosida Israel di Gaza
Selain itu, penambahan jarak tempuh tentu akan berdampak pada waktu perjalanan, yang bisa memengaruhi kenyamanan penumpang serta jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat.
Keputusan Pakistan untuk menutup sebagian besar wilayah udaranya kepada pesawat India diambil setelah ketegangan meningkat pasca serangan di Kashmir, yang semakin memperburuk hubungan diplomatik antara kedua negara.
Tindakan tersebut memaksa maskapai India untuk menyesuaikan jalur penerbangan, beberapa di antaranya harus melalui rute yang lebih panjang dan melewati wilayah udara negara ketiga.
Maskapai India kini tengah menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan efisiensi operasional mereka di tengah situasi yang tidak menentu ini. Pengalihan rute ini tidak hanya mempengaruhi biaya, tetapi juga dapat mengganggu kenyamanan penumpang dengan potensi penundaan lebih lama.
Baca Juga: Jerman Desak Gencatan Senjata dan Buka Blokade Gaza
Para pejabat di sektor penerbangan India kini tengah mencari cara untuk mengatasi dampak dari perubahan besar ini, meski ketegangan diplomatik di Kashmir masih terus berlanjut.
Perubahan rute penerbangan ini merupakan salah satu contoh bagaimana ketegangan geopolitik dapat mempengaruhi sektor industri, dan para ahli mengingatkan bahwa dampak terhadap ekonomi maskapai dan perjalanan udara bisa berlangsung lama jika situasi ini tidak segera mereda. []
Mi’raj News Agency 9MINA)
Baca Juga: Trump Tawarkan Paket Senjata ke Arab Saudi