Washington, MINA – “Pengurangan kekerasan” (RIV) selama sepekan antara Taliban, Amerika Serikat (AS) dan pasukan keamanan Afghanistan akan dimulai pada Sabtu (22/2) dini hari, kata para pejabat.
Kesepakatan yang dicapai selama negosiasi antara perwakilan AS dan Taliban, jika dipertahankan, dapat mengamankan kesepakatan damai yang akan mengarah pada penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Jumat (21/2), setelah keberhasilan implementasi perjanjian ini, AS akan bergerak untuk menandatangani perjanjian damai dengan Taliban pada 29 Februari, demikian Al Jazeera melaporkan.
Tidak lama setelah pengumuman Pompeo, Jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid mengkonfirmasi perkembangan itu dan mengatakan, kedua belah pihak akan mengundang perwakilan senior untuk mengambil bagian dalam “upacara penandatanganan” perjanjian damai.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Pernyataan Taliban juga mengatakan, penandatanganan perjanjian damai akan diikuti oleh pembicaraan intra-Afghanistan dengan berbagai partai politik di negara itu.
Taliban yang telah dihapus dari kekuasaan dalam invasi pimpinan AS pada tahun 2001, sebelumnya menolak untuk berbicara langsung dengan Pemerintah Kabul, yang dikecam sebagai “boneka AS”.
Sebelumnya, Javid Faisal, Jurubicara Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan Hamdullah Mohib, mengatakan, pengurangan kekerasan (RIV) akan dimulai pada hari Sabtu.
Lebih dari 100.000 warga Afghanistan telah terbunuh atau terluka sejak 2009, ketika Misi Bantuan PBB di Afghanistan mulai mendokumentasikan korban.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sekitar 34.000 warga sipil Afghanistan telah terbunuh selama periode itu, banyak dari mereka anak-anak. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan