New York, MINA – Isu kemerdekaan Palestina adalah salah satu agenda kunci Indonesia dalam Sidang-sidang Majelis Umum PBB atau UNGA ke-73 yang sedang berlangsung di New York.
“Indonesia akan terus berada di depan untuk mendukung perjuangan Palestina, terutama dalam kapasitasnya sebagai non-permanent member Dewan Keamanan PBB,” Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menegaskan. Demikian keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima MINA, Jumat (28/9).
Sementara itu dalam sejumlah pertemuan yang diadakan bersamaan dengan pertemuan UNGA tanggal 26 September, Menlu RI mengangkat isu Palestina agar terus menjadi perhatian dunia Internasional. “Perjuangan Palestina harus terus didukung, tidak ada Plan B untuk Two State Solution,” tambahnya.
Pada pertemuan tingkat menteri Non-Aligned Movement atau Gerakan Non Blok (GNB), Menlu RI terus mendorong agar negara-negara GNB dapat menjadi sumber terbesar dukungan kepada rakyat Palestina. Hal ini khususnya mengingat salah satu visi dan tujuan utama GNB adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia.
“Saya terus dorong negara anggota GNB yang belum mengakui Palestina untuk segera mengakuinya,” ujar Menlu Retno.
Hal tersebut dipertegas Menlu dalam pertemuan GNB untuk Palestina, katanya, “Ukuran kunci bagi Gerakan Non Blok dalam mendukung kemerdekaan Palestina adalah dukungan untuk two state solution dan menjamin solusi baik jangka pendek dan panjang untuk Rakyat Palestina.”
Menlu Retno juga menyatakan komitmen Indonesia untuk Palestina melalui United Nations Relief and Work Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) pada saat bertemu dengan Komisioner Jenderal UNRWA, Pierre Krähenbühl.
Komitmen tersebut tercermin dari penambahan sumbangan sukarela Indonesia dan membantu memobilisasi sumber dana dari masyarakat sipil untuk UNRWA.(R/R04/P1)
Mi’raj news Agency (MINA)