Ramallah, MINA – Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina Ghassan Nemer mengatakan pada Ahad (13/9), negara tersebut dapat kembali berlakukan lockdown penuh karena lonjakan kasus virus Covid-19 setiap harinya, akibat kegagalan masyarakat untuk mematuhi protokol keselamatan.
Berbicara kepada radio resmi Voice of Palestine, Palestina menghadapi angka-angka yang mengerikan dan Komite Darurat Tinggi sedang menangani semua skenario yang mungkin terjadi, tetapi untuk saat ini Komite hanya akan merekomendasikan penerapan dan kontrol yang lebih ketat dari protokol keselamatan.
“Jika kembali dilakukan lockdown secara penuh, maka akan berdampak pada menurunnya perekonomian, serta penutupan sekolah,” kata Nemer, demikian Wafa melaporkan.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pendidikan Ehab Shukri mengatakan, sebanyak 131 sekolah di seluruh Palestina telah ditutup karena penyebaran virus baru di tempat mereka.
Baca Juga: Pasca Pengumuman Gencatan Senjata, Israel Masih Serang Gaza
Shukri menilai, situasi epidemiologi di Sekolah saat ini terkendali dan sekolah akan tetap terbuka untuk siswa dan guru.
Ia mencontohkan, jika ada kasus virus korona yang tercatat di Sekolah, maka Sekolah akan ditutup selama dua hari hingga satu pekan untuk sanitasi. (T/Hju/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Tegaskan Komitmen pada Perjanjian Gencatan Senjata