Ramallah, MINA – Penasihat hubungan internasional Otoritas Palestina (PA) Nabil Shaath pada Kamis (18/4) mengatakan, Palestina akan meluncurkan kampanye untuk melawan rencana perdamaian Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai “Kesepakatan Abad Ini.”
Menurutnya, “Kampanye ini menargetkan menghentikan usaha tercapainya Kesepakatan Abad Ini yang dinilai sebagai sebagai upaya kejahatan dan konspirasi yang bertujuan untuk membubarkan perjuangan kemerdekaan Palestina,” kata Shaath yang dikutip dari Israel National News, Jumat (19/4).
Ia menambahkan bahwa “kita telah melihat rencana ini maju dimulai dengan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibukota Israel, mengabaikan masalah pengungsi Palestina, dan mengakui permukiman Israel dan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.”
“Semua langkah yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump membuktikan bahwa kesepakatan itu tidak lain adalah konspirasi untuk membubarkan Palestina,” ujarnya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Pernyataan Nabil Shaat ini dikeluarkan menanggapi adanya laporan pada Rabu yang mengatakan bahwa rencana perdamaian Trump akan diumumkan setelah Israel membentuk pemerintahan koalisi baru hasil pemilu yang baru lalu.
PA telah memboikot AS sejak pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 dab menolak rencana perdamaian AS.
Sebelumnya Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan tidak akan menerima rencana perdamaian AS Trump, karena akan “menciptakaan kematian” (banyak korban kematian).
“Tidak ada mitra di Palestina untuk Trump. Tidak ada mitra Arab untuk Trump dan tidak ada mitra Eropa untuk Trump,” kata Shtayyeh kepada The Associated Press. (T/R10/P1)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian