Al-Quds, 28 Jumadil Akhir 1436/17 April 2015 (MINA) – Gubernur Al-Quds dari Palestina telah memperingatkan dampak dari tindakan pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsha, menunjuk upaya entitas Zionis itu untuk mengubah Sekolah Tankaziyah yang terletak di dalam masjid menjadi sinagog.
Dalam sebuah wawancara dengan Radio Mawteni, Adnan Al-Husaini mengatakan,Otoritas Pendudukan Israel menyerang monumen dan sejarah dunia, demikian Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (17/4).
Oleh karena itu, lanjut Al-Husaini, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) harus melakukan intervensi untuk menghentikan penghancuran bangunan yang bersejarah, kembali pada abad ketiga belas dan keempat belas.
“Selama dua tahun, pendudukan Israel telah mempersiapkan program dan berbagai proyek di sekitar Masjid Al-Aqsha, termasuk sebuah bangunan tambahan pada permukaan Sekolah Tankaziyah,” ungkapnya.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Ada kemungkinan bahwa mereka berniat untuk menghancurkan beberapa bagian bangunan itu, sehingga digunakan untuk membangun salah satu sinagog terbesar yang baru-baru ini dibangun di Kota Tua, “tambah Al-Husaini.
Al-Husaini mencatat, Sekolah Tankaziyah terletak di sisi kanan saat seseorang menuju pintu masuk Masjid Al-Aqsha dari Gerbang Al-Silsilah. Sekolah Islam bersejarah itu sudah terkenal dalam kegiatan studi Syariah sejak masa pemerintahan Mamluk. Setelah 1967, pendudukan Israel berhasil menduduki kota itu.
Sekolah menghadap pelataran Masjid Al-Aqsha.
“Masjid Al-Aqsha adalah Wakaf [abadi] Islam,” tegas Al-Husaini, “Sebagai Kerajaan Yordania bertanggung jawab atas Wakaf Islam itu, pasti akan memiliki sikap mengenai kegiatan berbahaya yang dilakukan Otoritas Pendudukan Israel”.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dia menegaskan, peninggalan bersejarah dan penduduk asli Al-Quds memerlukan perlindungan dunia internasional. (T/P002/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel