Palestina Ancam Mundur dari Perjanjian Oslo Jika AS Rilis “Kesepakatan Abad Ini”

Kepala perunding dan Sekjen PLO Saeb Erekat. (Al Jazeera)

Ramallah, MINA – Seorang pejabat tinggi mengancam, Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah akan menarik diri dari ketentuan utama jika Presiden AS Donald Trump merilis “” mengenai konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung beberapa dekade.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat mengatakan kepada media Perancis pada Ahad (26/1), organisasinya berhak “menarik diri dari perjanjian sementara” jika Trump mengumumkan rencananya, demikian Press TV melaporkan.

Erekat menambahkan bahwa inisiatif Trump akan mengubah “pendudukan sementara Israel (wilayah Palestina) menjadi pendudukan permanen.”

Perjanjian Oslo yang terdiri atas kesepakatan Oslo I dan Oslo II, ditandatangani oleh mendiang Ketua PLO Yasser Arafat dan mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin di Washington DC, pada tahun 1993 dan Taba, Mesir, pada tahun 1995. Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk mencapai perdamaian berdasarkan resolusi 242 dan 338 Dewan Keamanan PBB untuk mewujudkan hak rakyat Palestina atas penentuan nasib sendiri.

Sementara itu, gerakan Fatah telah menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan bahwa “Kesepakatan Abad Ini” akan diumumkan tanpa berkonsultasi dengan kepemimpinan Palestina.

Jurubicara Fatah Jamal Nazzal mengatakan pada Ahad, rencana itu akan gagal untuk memenuhi aspirasi Palestina untuk kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri dalam negara berdaulat mereka sendiri. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.