Palestina: Boikot Kedubes AS di Yerusalem Tangani Hubungan Dengan Palestina

Ramallah, MINA – Saeb Erekat mendesak Komunitas Internasional untuk memboikot keputusan baru Pemerintah Amerika Serikat menempatkan urusan hubungan dengan Palestina pada Kedutaan Besar Amerika Serikat  di Yerusalem.

Dalam pernyataannya, Kamis 7/3),  Erekat meminta komunitas internasional “agar tidak terlibat dalam segala bentuk hubungan formal atau kolaborasi” dengan unit urusan baru Palestina di di Yerusalem, yang akan mengambil alih tanggung jawab konsulat AS di daerah Palestina selama ini yang akan ditutup.

Erekat mengatakan, Komunitas Internasional selama ini telah menganggap permukiman Israel sebagai ilegal dan hambatan bagi perdamaian. Lebih dari 400.000 orang Israel sekarang tinggal di Tepi Barat, di samping 200.000 di Yerusalem timur, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.

Sebelumnya Presiden Mahmoud Abbas telah memutuskan hubungan dengan pemerintahan Trump dan telah bersumpah untuk menentang setiap proposal perdamaian AS yang telah dia peringatkan akan bias dalam mendukung Israel.

Menurutnya, langkah AS untuk menutup konsulat awal pekan ini adalah keputusan terbaru dari pemerintahan Donald Trump untuk membuat marah orang-orang Palestina, yang melihat penutupan sebagai “penurunan peringkat” dan “serangan baru” pada prospek solusi yang ditengahi AS untuk menyelesaikan konflik.

Ia menjelaskan, penempatan unit hubungan dengan Palestina pada Kedubes AS di Yerusalem,  akan memberikan otoritas besar pada Duta Besar David Friedman, pendukung setia perluasan pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, maupunotoritas atas hubungan AS dengan Palestina.

Palestina dan komunitas internasional bereaksi keras terhadap keputusan Trump pada Desember 2017 untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, melanggar konsensus internasional bahwa status kota akan diputuskan dalam negosiasi.

Amerika Serikat juga telah memotong ratusan juta dolar dalam bantuan untuk Palestina termasuk dana untuk badan pengungsi Palestina (UNRWA) PBB, yang terpaksa mengurangi program pendidikan dan kesehatannya.

Israel makin gencar meluncurkan pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki sejak Presiden AS Donald Trump menjabat, sehingga makin banyak pemukim Yahudi membanjiri tanah Palestina.(T/GunP1)

 

Mi’raj News Agenci (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.