Washington, MINA – Sebuah konferensi tentang Jalur Gaza berlangsung , Selasa (13/3) di Gedung Putih, Washington, tanpa dihadiri seorang pun wakil dari pemerintah atau warga Palestina.
Peserta pada perundingan itu diantaranya wakil dari Israel dan negara Arab, seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Oman, Mesir, dan Yordania. Hanya Mesir dan Yordania yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Pertemuan tersebut disebut sebagai sebuah konferensi donor internasional. Konon dilaporkan bertujuan mengubah persepsi bahwa administrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak peduli dengan masa depan rakyat Palestina.
Warga Palestina memboikot pertemuan tersebut dan secara efektif memutuskan hubungan dengan Gedung Putih, setelah Presiden Trump mengumumkan pengakuannya terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Beberapa dekade kebijakan AS telah menegaskan bahwa status kota diputuskan dalam perundingan masa depan antara Israel dan Palestina.
Menantu Trump, Jared Kushner, memimpin beberapa jam diskusi mengenai proyek jangka pendek yang dapat memperbaiki situasi di Gaza, yang berada di bawah blokade Israel sejak 2008, demikian Al Araby Al Jadeed melaporkan.
Namun, tidak ada rincian komitmen atau proyek baru yang keluar dari pertemuan Selasa itu. Pejabat senior Gedung Putih menolak memberikan rincian atau menggambarkan negara mana yang berpartisipasi dalam KTT tersebut. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka