Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina Boikot Lima Perusahaan Produk Makanan Israel

Admin - Kamis, 24 Maret 2016 - 15:59 WIB

Kamis, 24 Maret 2016 - 15:59 WIB

365 Views ㅤ

(Foto: International Middle East Media Center)

palestina-300x200.jpg" alt="Rami Hamdallah mengambil keputusan terhadap Israel untuk melarang produk makanan memasuki wilayah Yerusalem. (Foto: International Middle East Media Center)" width="300" height="200" /> Rami Hamdallah mengambil keputusan terhadap Israel untuk melarang produk makanan memasuki wilayah Yerusalem. (Foto: International Middle East Media Center)

Ramallah, 15 Jumadil Akhir 1437/24 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah Palestina, Selasa (22/3), memutuskan untuk memboikot lima perusahaan produk makanan Israel.

International Middle East Media Center (IMEMC) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), keputusan tersebut diumumkan usai pertemuan kabinet pekanan. Menurut pernyataan itu, beberapa nama-nama perusahaan tersebut seperti perusahaan susu Tnuva, Strauss, Tara, Soglowek, dan Tapuzina.

Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah mengambil keputusan dalam responnya terhadap tindakan Israel melarang produk makanan memasuki wilayah Al-Quds.

Hamdallah menggambarkan tindakan Israel sebagai tindakan “menindas, politik” melanggar semua perjanjian komersial dan protokol yang mengatur hubungan ekonomi Palestina dan Israel, serta upaya untuk “menghapus perekonomian nasional dan menekan perkembangannya.”

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Sebuah pendapat dari Pusat Palestina tentang kebijakan dan penelitian, mencatat 86 persen mayoritas dari mereka yang diwawancarai di Tepi Barat dan Jalur Gaza mendukung kampanye memboikot produk-produk Israel.

Menurut Protokol Paris, perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1995 antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel tentang perjanjian perdagangan bilateral antara pihak Israel dan pihak lain yang dianggap sah di Tepi Barat, meskipun Israel mencegah impor banyak produk Palestina ke pasar Israel. (T/anj/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Rekomendasi untuk Anda