Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh mendesak Pemerintah AS untuk menghapus Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari daftar organisasi teroris.
Seruan itu ia sampaikan dalam pertemuan antara Shtayyeh dan delegasi dari Komite Urusan Luar Negeri Kongres AS yang mewakili Partai Demokrat di kota Ramallah, Tepi Barat, menurut pernyataan yang dikeluarkan Kabinet Palestina. Yeni Safak melaporkan, Ahad (5/9).
Pada pertemuan itu, Shtayyeh mendesak pemerintahan Joe Biden untuk mempercepat pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem Timur seperti yang dinyatakam Biden.
Pada 2018, pemerintahan Donald Trump menutup konsulat di Yerusalem Timur setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Pada tahun 1987, Kongres AS mengesahkan Undang-Undang Anti-Terorisme, yang antara lain menyatakan PLO sebagai organisasi teroris dan melarang pembukaan fasilitas PLO di AS.
Kongres AS kemudian mengizinkan presiden membuka jalan bagi PLO untuk membuka kantor perwakilan di Washington pada tahun 1994. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara