Ramallah, 14 Sya’ban 1435/12 Juni 2014 (MINA) – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah telah meminta pemerintah Amsterdam untuk meningkatkan tekanan pada Israel agar membebaskan tahanan Palestina.
Berbicara dalam pertemuan dengan Perwakilan Belanda BirgittaTazelaar di Ramallah, Rabu (11/6), Hamdallah mendesak pemerintah Belanda untuk menekan Israel agar memenuhi tanggung jawabnya kepada tahanan Palestina yang sangat kelaparan dan membebaskan mereka, menurut siaran pers kantor Perdana Menteri.
Selama lebih dari enam minggu, sejumlah tahanan “administrasi” Palestina melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan mereka oleh Israel yang terus-menerus tanpa dakwaan.
Mereka telah bergabung dengan puluhan tahanan Palestina lainnya untuk menunjukkan solidaritasnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Hamdallah menjelaskan secara resmi kepada Belanda tentang tantangan yang dihadapi ekonomi Palestina dan dampak merugikan dari pemukiman Yahudi terhadap sumber daya air di Palestina, Anadolu Agency yang dikutip MINA.
Hamdallah mengatakan, Palestina berkomitmen untuk mendukung solusi dua negara dengan pembentukan sebuah negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Dia menekankan bahwa rekonsiliasi nasional adalah pilihan Palestina, menunjukkan bahwa pemerintah persatuan baru juga menjalin hubungan dengan negara-negara Arab dengan maksud mengaktifkan jaring pengaman keuangan yang bertujuan untuk membantu pemerintah memenuhi tanggung jawabnya.
Sementara itu, Tazelaar dan pihaknya, mengucapkan terima kasih kepada Hamdallah karena perannya dalam memperkuat kerjasama Palestina-Belanda.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Ia juga mengatakan bahwa hubungan yang kuat telah menyebabkan banyak proyek pembangunan yang telah mendapat manfaat di Palestina. (T/P09/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza